Gunung Merapi Kembali Alami Guguran Lava pada Jumat Siang, 21 Desember 2018
Mengutip siaran pers (BPPTKG, guguran lava di Gunung Merapi kali ini terjadi pada pukul 12.21 WIB.
Penulis: Daryono
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
Panjang luncuran lava pijar tidak bisa diperkirakan karena lereng berkabut tebal.
Arahnya tetap ke bukaan kawah menuju hulu Kali Gendol.
Foto yang diambil dari CCTV BPPTKG Yogyakarta di puncak gunung menunjukkan guguran disertai kepulan asap cukup tebal.
Status aktivitas Merapi tetap di level ll (Waspada).
Baca: Kondisi Terkini Merapi : Pukul 12.30 WIB Terdeteksi Ada Guguran Lava Lagi ke Hulu Kali Gendol
Perkembangan terbaru aktivitas Merapi siang ini disampaikan BPPTKG Yogyakarta lewat akun sosial media nereka di FB, IG, dan Twitter.
Diberitakan sebelumnya, guguran dan luncuran lava pijar terakhir terpantau pukul 12.30.
Sebelumnya juga teramati pukul 08.10 dan 04.08 WIB.
Luncuran mengarah ke hulu Kali Gendol, dan terlihat jelas dari Dusun Balerante, Kemalang, Klaten.
Perkembangan menariknya, gejala luncuran lava pijar terjadi sejak sekitar pukul 00.00, dengan kemunculan titik api diam di puncak.
Info terjadinya luncuran lava pijar ini disampaikan Indriarto dari Pusdalops BPBD Klaten. Rekaman video CCTV di Posko 907 Balerante juga menunjukkan peristiwa subuh tadi.
Pantauan di lapangan Rabu pagi, guguran dan luncuran lava pijar Gunung Merapi (2.930 mdpl) menimbulkan suara "gemludug" cukup keras sekitar pukul 08.10 WIB.
Suara runtuhan material dari puncak gunung itu terdengar dari puncak bukit Kali Talang, Dusun Balerante, Kemalang, Klaten. Namun warga dusun tetap beraktivitas seperti biasa.
Sejumlah penduduk beriring-iringan ke arah lereng lebih tinggi, guna mencari rumput atau pakan ternaknya. Ada yang jalan kaki, ada juga yang menggunakan sepeda motor.
"Tiga hari lalu juga kedengeran mas suara gludug-gludug. Tapi tanah nggak sampai getar di sini," kata Sunarti, warga Balerante ditemui saat hendak merumput ke bukit seberang Kali Talang.