Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gus Nadir Anggap Tes Baca Alquran bagi Jokowi-Prabowo Tidak Perlu, Ini Penjelasannya

Tokoh organisasi NU, Nadirsyah Hosen menganggap, tes baca Alquran untuk kedua capres, tak perlu. Ini penjelasan Gus Nadir.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Gus Nadir Anggap Tes Baca Alquran bagi Jokowi-Prabowo Tidak Perlu, Ini Penjelasannya
kolase Twitter/Tribunnews
Tokoh organisasi NU, Nadirsyah Hosen menganggap, tes baca Alquran untuk kedua capres, tak perlu. Ini penjelasan Gus Nadir. 

"Contoh masa lalu itu menyadarkan kita utk stop politisasi agama."

"Kealiman pemimpin itu dg bertindak adil."

"Kefasihan pemimpin itu dg menyejahterakan rakyatnya.'

"Tahajud pemimpin itu dg tdk bisa tidur mikirin rakyatnya yg kelaparan."

"Sedekahnya pemimpin itu dg berantas korupsi," pungkas Gus Nadir.

Selain Gus Nadir, Ridlwan Habib peneliti radikalisme dan gerakan Islam pun angkat bicara terkait usulan tes baca Alquran dari Ikatan Dai Aceh ini.

"Tes baca Alquran bagi seorang calon pemimpin yang beragama Islam sangat wajar dan sangat demokratis."

BERITA REKOMENDASI

"Justru publik makin tahu kualitas calonnya," ujar Ridlwan di Jakarta.

Ridlwan menjelaskan, jika seorang beragama non-muslim lalu dipaksa tes membaca Alquran barulah bisa disebut melanggar Pancasila dan asas demokrasi.

Namun baik Jokowi maupun Prabowo sama-sama muslim.

"Membaca Alquran adalah ibadah harian yang sangat lazim dilakukan oleh jutaan muslimin setiap hari di Indonesia."

"Saya yakin Pak Jokowi dan Pak Prabowo tidak ada masalah dengan itu," ujar Ridlwan.

Justru, tambahnya, kemampuan membaca Alquran menambah trust atau rasa percaya dari masing masing voter atau kelompok pemilih.

"Misalnya Pak Prabowo kan diusung oleh ijtima ulama, tentu sangat wajar kalau umat ingin tahu dan ingin mendengar bacaan Alquran pak Prabowo," katanya.

Tes baca Alquran juga akan mengakhiri perdebatan soal kualitas beragama masing-masing calon .

"Ini justru peluang emas bagi masing masing kubu untuk mendapatkan simpati dari kelompok pemilih Islam, "kata Ridlwan.

(Tribunnews.com/Sri Juliati)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas