Militer AS Sampaikan Permohonan Maaf seusai Unggah Kicauan Twitter soal Bom di Malam Tahun Baru
Komando Strategis AS (STRATCOM) menjadi sorotan publik karena kicauan dan videonya di Twitter pada Senin (31/12/2018).
Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Komando Strategis AS (STRATCOM) menjadi sorotan publik karena kicauan dan videonya di Twitter pada Senin (31/12/2018).
Dikutip Tribunnews.com dari New York Times pada Selasa (1/1/2019), dalam kicauannya tersebut, STRATCOM menuliskan bahwa Times Square di New York City memiliki tradisi menjatuhkan bola kristal setiap tahun baru.
Pada kicauannya tersebut juga memperlihatkan pesawat pembom B-2 Spirit sedang menjatuhkan bom seberat 13.600 kg di lokasi latihan.
Kicauan itu diunggah saat orang-orang di Amerika tengah bersiap merayakan Malam Tahun Baru dan dihapus sekitar tiga jam kemudian.
Baca: Fakta Tewasnya Anggota Brimob karena Dibacok, Kronologi hingga Perintah Tak Balas Dendam
Dalam video yang sudah ditonton sebanyak 120 ribu kali, memperdengarkan musik latar dan tulisan yang menjadi background seperti 'STEALTH', 'READY', dan 'LETHAL'.
"Jika diperlukan, kami juga siap menjatuhkan sesuatu yang jauh lebih besar," tulis STRATCOM dalam kicauannya.
Kicauan tersebut tentunya langsung mendapat banyak kritikan dari para netizen.
Walter M. Shaub Jr,. yang mengundurkan diri pada tahun 2017 dari jabatannya sebagai Kepala Kantor Etika Pemerintah pun turut mempertanyakan kicauan ini.
"Maniak macam apa yang menjalankan negara ini?" kicau Walter di akun Twitter-nya yang turut memberikan screenshot-an kicauan tersebut.
Seorang jurubicara STRATCOM mengatakan unggahan itu adalah bagian dari seri Year in Review mereka yang dimaksudkan untuk menampilkan prioritas komandonya yaitu pencegahan strategis, respons tegas, dan pasukan siap tempur.
Sekitar 30 menit pernyataan itu dikeluarkan, STRATCOM pun menyampaikan permohonan maafnya di Twitter.
"Twit Malam Tahun Baru sebelumnya tak sesuai dengan nilai yang kami anut dan rendahan. Kami minta maaf dan berdedikasi kepada keamanan warga AS dan sekutu," tulis STRATCOM.
Namun, NBC News melalui AFP menjelaskan bahwa gambar yang diunggah dalam kicauan tersebut merupakan bunker busters atau bom konvensional.
Baca: Satgas Pamtas Yonif PR 328/DGH Amankan Ratusan Botol Miras Ilegal di Perbatasan
Bukan bom nuklir.
(Tribunnews.com/Natalia Bulan R P)