Peringatan Dini Cuaca Lampung setelah Erupsi Gunung Anak Krakatau, Hujan Lebat Disertai Petir
Peringatan dini cuaca Lampung seusai erupsi Gunung Anak Krakatau, potensi hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang.
Penulis: Fitriana Andriyani
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Peringatan dini cuaca Lampung seusai erupsi Gunung Anak Krakatau, potensi hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang.
Setelah erupsi Gunung Anak Kratau kembali terjadi, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) beri peringatan dini cuaca Lampung.
Lampung berpotensi terjadi hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang pada pukul 14.00 WIB yang dapat berlangsung hingga pukul 16.00 WIB.
Peringatan dini cuaca Lampung ini diinformasikan BMKG melalui laman resmi bmkg.go.id dan dibagikan melalui Twitter @InfoBMKG.
Baca: Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi Selama 2 Menit Hari Ini, Tinggi Kolom 2.000 Meter
Berikut adalah daftar wilayah yang berpotensi hujan lebat disertai kilat/petir:
- Wilayah Lampung Tengah (Pd. Ratu, Anak Tuha, Bangunrejo, Pubian).
- Lampung Utara (Abung Selatan, Timur, Abung Sungkai), Pesawaran (Pundah Pidada)
- Tanggamus (Cukuh Balak, Kelumbayan Barat, Kelumbayan, Pematang Sawah).
Potensi hujan lebat disertai petir/kilat dan angin kencang juga bisa meluas ke wilayah berikut:
- Lampung Tengah (Gunung Sugih, Way Pangubuhan, Seputih Agung, Bekri)
- Lampung Utara (Abung Sukakarta, Kobum)
- Pesawaran (Way Lima, Kedondong, Pd. Cermin)
- Preingsewu (Pardasuka)
Kondisi ini dapat berlangsung hingga pukul 16.00 WIB.
Baca: Gunung Anak Krakatau Erupsi Lagi, Sebaran Abu Vulkanik Mengarah ke Timur-Timur Laut dan Barat Daya
Siang ini, erupsi Gunung Anak Krakatau kembali terjadi.
Volcano Observatory Notice for Aviation (VONA) melaporkan erupsi Gunung Anak Krakatau kembali terjadi, Kamis (3/1/2019) pukul 03:17 UTC atau 10.17 WIB.
Sementara itu, Pusat Vulakanologi dan Mitigasi Bencana Geologi melaporkan erupsi terjadi Kamis (3/1/2019) pukul 12.03 WIB.
Berdasarkan data yang dilaporkan oleh VONA di laman Magma.vsi.esdm.go.id erupsi pertama teramati tinggi kolom lebih kurang 2.000 meter di atas puncak atau lebih kuran 2.110 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu termati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan timur laut.
Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi lebih kurang 128 detik atau 2 menit 8 detik.
Baca: Gempa Hari Ini - BMKG Catat Sudah 3 Kali Gempa Melanda Wilayah Indonesia, Dini Hari Hingga Siang Ini
Sedangkan laporan yang diberikan oleh PVMBG, erupsi terjadi pukul 12.03 WIB.
Teramati tinggi kolom abu lebih kurang 1.600 meter di atas puncak atau lebih kurang 1.710 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan timur laut.
Informasi ini disampaikan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di laman vsi.esdm.go.id dan dibagikan di Twitter @vulkanologi_mbg.
Baca: BREAKING NEWS: BMKG Catat Gempa 5.0 M Guncang Sumba Barat Daya, Tak Berpotensi Tsunami
PVMBG mencatat erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 31 mm dan durasi kurang lebih 1 menit 10 detik.
Saat erupsi terjadi tidak terdengar suara dentuman.
Saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada Status Level III (Siaga).
Maka dari itu, msyarakat atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 5 kilometer dari kawah.
(Tribunnews.com/Fitriana Andriyani)