Harga Tiket Pesawat Penerbangan Domestik Sempat Melambung Tinggi, Ternyata ini Penyebabnya
Sempat melambung tinggi, harga tiket pesawat domestik telah diturunkan. Berikut ini penjelasan penyebab naiknya harga tiket.
Penulis: Bunga Pradipta Pertiwi
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Sempat melambung tinggi, harga tiket pesawat domestik telah diturunkan. Berikut ini penjelasan penyebab naiknya harga tiket.
TRIBUNNEWS.COM - Meroketnya harga tiket pesawat dengan rute domestik membuat sebagian orang menjerit.
Pasalnya, harga tiket domestik dianggap lebih mahal ketimbang ke luar negeri.
Menurut Ketua Umum INACA, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra, kenaikan harga tiket pesawat itu ditengarai oleh beberapa faktor.
Pria yang akrab disapa Ari ini menjelaskan, salah satu faktornya karena memasuki peak season Natal dan Tahun Baru 2019.
Baca: Alasan Warga Aceh Tetap Pilih Terbang Jakarta via Kuala Lumpur Walau Tarif Tiket Pesawat Telah Turun
“Jadi memang trigger-nya karena peak season. Tapi, margin memang dikarenakan adanya kenaikan variabel-variabel, avtur, kemudian kurs dan pinjaman.
Karena semua airline ada utang segala macam kan,” ujar Ari seperti dilansir dari Kompas.com.
Ari mengklaim sejak 2016 harga tiket pesawat tak pernah naik.
Namun, biaya operasional penerbangan terus meningkat.
“Oke kalau kita bisa sampaikan dari 2016-2018 kurs kita sudah melemah lebih dari 170 persen."
"Sedangkan tarif maskapai penerbangan dari April 2016 sampai detik ini tidak ada kenaikan."
"Sedangkan harga fuel sudah (naik) lebih dari 125 persen. Labour itu untuk 1-3 bulan sudah naik 350 persen,” kata Ari.
Menurut dia, di masa peak season pun para maskapai tak pernah menaikan harga melebihi tarif batas atas yang ditentukan pemerintah.
Atas dasar itu, dimasa Natal dan Tahun Baru 2019 ini dia menilai kenaikan harga tiket pesawat masih dalam batas yang wajar.
Baca: Petisi Turunkan Harga Tiket Pesawat Tidak Pengaruhi Okupansi Garuda Indonesia di Solo
Mengenai harga tiket perjalanan ke luar negeri yang lebih murah ketimbang penerbangan domestik, disebabkan karena pajak yang dikenakan oleh pemerintah.
“Di dalam negeri kita kena pajak pertambahan nilai (PPN), di luar negeri tidak kena PPN."
"Hal tersebut yang buat perbedaan harga,” jelas Ari.
Penyebab lain harga tiket luar negeri lebih murah ketimbang dalam negeri, menurut dia, adalah tingkat frekuensi penerbangan.
Ari mengatakan, frekuensi penerbangan di luar negeri tinggi sehingga maskapai melakukan perang harga.
Maskapai dengan stakeholder terkait telah mendiskusikan keputusan ini sejak pekan lalu.
Setelah mendengar keluhan masyarakat terkait harga tiket pesawat yang naik, Inaca memutuskan untuk menurunkannya.
“Sejak Jumat (11/2/2019) lalu kami sudah menurunkan tarif harga domestik khususnya Jakarta-Denpasar, Jakarta-Yogyakarta."
"Walau di tengah kesulitan maskapai nasional yang ada, kami lebih mendengar keluhan masyarakat. Intinya seperti itu," kata Ari.
Penurunan tarif yang dilakukan bervariatif tergantung rute dan maskapainya.
“Jadi yang kita lakukan variatif, nanti kita cek absolutnya, jadi sampai hingga 50 sampai 60 persen, ada yang tertinggi seperti itu."
"Yang pasti di atas 20 persen sampai 60 persen,” ujar Ari.
(Tribunnews.com / Bunga)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.