Basuki Tjahaja Purnama, Ahok, Berikan Pesan untuk Ahokers soal Pilpres 2019
Basuki Tjahya Purnama 'BTP' atau kerap disapa Ahok tulis surat dari Mako Brimop dan berikan pesan untuk Ahokers terkait Pilpres 2019.
Penulis: Siti Nurjannah Wulandari
Editor: Pravitri Retno W
Basuki Tjahya Purnama 'BTP' atau kerap disapa Ahok tulis surat dari Mako Brimop dan berikan pesan untuk Ahokers terkait Pilpres 2019.
TRIBUNNEWS.COM - Basuki Tjahya Purnama 'BTP' atau kerap disapa Ahok akan bebas pada 24 Januari 2019.
Ahok kembali menulis pesan dari Mako Brimob untuk semua pendukung 'Ahokers'.
Ahok memberikan pesan melalui surat tulis tangan yang diunggah pada akun Instagram @basukibtp pada Kamis (17/1/2019).
Pada surat tersebut, Ahok menuliskan himbauan pada Ahokers untuk tidak mengadakan acara penyambutan di hari kebebasannya.
Lebih lanjut Ahok juga memberikan pandangan politik pada Ahokers jelang pesta demokrasi, Pilpres 2019.
Diketahui jika Pilpres tahun ini akan diadakan serentak pada tanggal 17 April 2019 mendatang.
Ahok pun memberikan pesan untuk para Ahokers jelang Pilpres 2019 pada surat tersebut.
Baca: Tulis Pesan dari Mako Brimob, Ahok Tidak Ingin Ada Acara Penyambutan dan Beri Satu Permintaan
Baca: Fakta Jelang Ahok Bebas, Tak Ingin Ada Penyambutan Hingga Rencana Melancong ke Luar Negeri
Ahok meminta para pendukungnya untuk menegakkan empat pilar bernegara Republik Indonesia.
Pria yang kini minta disapa dengan sapaan BTP tersebut menghimbau untuk pendukungnya agar tidak golongan putih (golput).
Ahok pun menjelaskan golput bukan mencerminkan empat pilar bernegara, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI.
"Pemilu dan Pilpres 2019 akan dilangsungkan tanggal 17 April 2019.
Saya mengimbau seluruh Ahokers jangan ada yang golput, kita perlu menegakkan 4 pilar bernegara kita, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI dengan cara memiliki partai politik yang mau menegakkan 4 pilar di atas di seluruh Indonesia.
Kita harus mendukung agar di DPRD dan DPR RI maupun DPD RI memiliki jumlah kursi yang mencapai di atas 30 persen untuk partai yang teruji dan berkomitmen pada Pancasila," tulis Ahok pada surat tersebut.
Pada akhir surat tersebut, Ahok memberikan kutipan pidato dari Presiden Soekarno dari buku Revolusi Belum Selesai.
Lebih lanjut Ahok memberikan satu quote untuk mengakiri surat yang dia tulis.
"Majulah demi kebenaran, Peri Kemanusiaan, dan Keadilan.
Ingatlah sejarah dan tujuan para proklamator dirikan negeri ini.
MERDEKA!
Salam dari Mako Brimob
BTP - Basuki Tjahaja Purnama," akhir surat Ahok.
Baca: Adik Ahok Heran dengan Permintaan Maaf Maruf Amin : Aneh Kenapa Baru Sekarang ?
Dilansir Kompas.com, Ahok telah divonis dua tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara.
Putusan itu diatas tuntutan jaksa, yakni 1 tahun penjara dengan masa percobaan dua tahun.
Majelis hakim juga memerintahkan Ahok untuk ditahan. Setelah putusan, Ahok langsung dieksekusi ke Rutan Cipinang, Jakarta Timur. (*)
(Tribunnews.com/ Siti Nurjannah Wulandari)