Kondisi Gunung Kerinci Jambi pasca Erupsi pada Sabtu Pagi, 19 Januari 2019
Kondisi Abu Erupsi Gunung Kerinci di Jambi Sumatera, Saat ini Gunung Kerinci berada pada Status Level II (Waspada)
Penulis: Sinatrya Tyas Puspita
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Gunung Kerinci dikenal sebagai Gunung Gedang, Berapi Kurinci, Korinci, atau Puncak Indrapura yang merupakan gunung tertinggi di Sumatra.
Gunung Kerinci terletak di Provinsi Jambi, di Pegunungan Bukit Barisan. Gunung ini dikelilingi hutan lebat Taman Nasional Kerinci Seblat dan merupakan habitat harimau sumatra dan badak sumatra.
Gunung Kerinci merupakan gunung berapi bertipe stratovulcano yang masih aktif dan terakhir kali meletus pada tahun 2009.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi - Badan geologi - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menginformasikan kondisi terkini Gunung Kerinci.
Informasi terkini Erupsi Gunung Kerinci update Sabtu (19/1/2019).
Begini kondisi terbaru Gunung Kerinci dikutip Tribunnews dari akun twitter resmi @vulkanologi_mbg:
Telah terjadi erupsi Gunung Kerinci, Jambi, Sumatera Barat pada tanggal 19 Januari 2019 pukul 07:34 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 200 m di atas puncak (± 4.005 m di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal condong ke arah timur dan tenggara.
Tremor menerus 0,5-2 mm (Dominan 0,5mm).
Saat ini Gunung Kerinci berada pada Status Level II (Waspada) dengan rekomendasi:
- Masyarakat disekitar gunung api kerinci dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendaki kawah yang ada di puncak gunungapi kerinci didalam radius 3 km dari kawah aktif (masyarakat dilarang beraktifitas didalam radius bahaya/KRB III).
- Sebaiknya jalur penerbangan disekitar gunungapi kerinci dihindari karena sewaktu-waktu masih memiliki potensi letusan abu dengan ketinggian yang dapat mengganggu jalur penerbangan.
- Bagi Anda yang merencakan pendakian di Gunung Kerinci lebih baik menunda dulu pendakian sampai kondisi Gunung Kerinci kembali stabil
- Tetap waspada dengan keadaan Gunung Kerinci yang masih aktif ini. Ikuti terus perkembangannya.(*)
(Tribunnews/Sinatrya Tyas Puspita)