Arema FC Resmi Mengikat Dua Pemain Utama Mereka Musim Lalu Yakni Hanif Sjahbandi dan Vikran Akbar
Arema FC resmi mengikat dua pemain utama mereka musim lalu yakni Hanif Sjahbandi dan Vikran Akbar.
Penulis: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Arema FC resmi mengikat dua pemain utama mereka musim lalu yakni Hanif Sjahbandi dan Vikran Akbar.
Arema FC sudah selesai membereskan perpanjangan kontrak buat dua pemain utama Singo Edan musim lalu.
Mereka adalah Hanif Sjahbandi dan Vikran Akbar, yang merupakan pemain salah satu pilar Arema musim lalu.
"Hanif Sjahbandi menjadi pemain terakhir yang teken perpanjangan kontrak, dia membubuhkan tanda tangan setelah uji coba Timnas U-22 melawan Arema FC," kata Sudarmaji, media officer Arema FC dikutip Tribunnews dari laman resmi Liga 1.
Selama ini Hanif Sjahbandi belum pernah terlibat dalam latihan pada pramusim. Itu karena dia sibuk dengan Timnas U-22.
Tapi Arema sudah memutuskan mempertahankan Hanif Sjahbandi dan juga ditambah dengan gelandang muda lainnya, Vikran Akbar.
Kedua pemain itu memang bermain di posisi gelandang.
Keberadaan mereka diharapkan bisa menambah variasi buat pelatih Milomir Seslija dalam menerapkan strategi.
Arema FC untuk sementara menganggap cukup pemain yang ada dalam skuat pada pramusim ini.
Pelatih Milomir Seslija alias Milo segera memantapkan skuat untuk turnamen pramusim Piala Presiden 2019.
Manajemen Singo Edan mengungkapkan bila tim pelatih merasa ingin fokus terlebih dahulu untuk menguatkan materi pemain yang ada.
Manajemen pun menyetujui rekues dari tim pelatih.
"Terbaru tim pelatih mengatakan kalau materi pemain sementara ini cukup, meski sebelumnya sempat ada permintaan tambahan pemain," kata Ruddy Widodo, GM Arema FC.
Permintaan itu awalnya hasil evaluasi dari beberapa pertandingan, baik uji coba maupun kompetisi.
Disebutkan ada kesenjangan kualitas antara pemain utama dan pelapis.
Namun demikian manajemen tetap terbuka dengan permintaan pelatih.
Terutama bila pada ke depannya merasa memang butuh tambahan pemain.
Milo juga mendapatkan bahan evaluasi mengenai skuatnya usai ditahan imbang oleh Timnas Indonesia U-22.
Dalam laga persahabatan di Stadion Kanjuruhan, Kab. Malang, Minggu (10/2/2019), kedua tim bermain imbang 1-1.
Milo mengatakan salah satu catatan mendasar adalah belum maksimalnya penyelesaian peluang.
Dari sekian banyak peluang yang didapat, hanya satu berbuah gol.
Hal ini harus menjadi perhatian, karena dalam pertandingan resmi, tingkat toleransi terhadap minimalnya penyelesaian akhir harus ditekan, Setiap tim butuh mencetak gol untuk bisa menang.
"Dalam 45 menit pertama kami dapat enam peluang, tapi tidak beruntung, tidak ada gol, Dua sampai tiga peluang digagalkan lawan," kata Milo.
"Baru setelah tertinggal, kami bisa lebih menekan, lalu mencetak gol balasan, Saya maklum dan berjanji ke depan lebih baik," ia menambahkan.
Namun secara umum Milo menganggap performa skuatnya dalam laga kemarin sudah bagus.
Para pemain bisa melakukan pressing, kemudian juga bermain fantastis.
(Tribunnews.com/Gigih)