Penyebab dan Dampak Gempa M 5.0 di Malang Jawa Timur hingga Rekomendasi Badan Geologi
Gempa M 5.0 mengguncang Malang Jawa Timur Kamis (14/2/2019) dini hari. Berikut penyebab dan dampak gempa tersebut hingga rekomendasi Badan Geologi.
Penulis: Fitriana Andriyani
Editor: Fathul Amanah
TRIBUNNEWS.COM - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) beri tanggapan untuk gempa M 5.0 yang mengguncang Malang.
Gempa berkekuatan M 5.0 mengguncang Malang, Jawa Timur Kamis (14/2/2019) dinihari pukul 02:58:43 WIB.
Pusat gempa berada di laut tepatnya 123 kilometer barat daya Kabupaten Malang di kedalaman 10 km.
Titik koordinat gempa berada di 9.34 Lintang Selatan (LS) dan 112.53 Bujur Timur (BT).
Gempa dirasakan skala (MMI) III Donomulyo, II-III Selopuro, II-III Wlingi, II-III Kota Blitar, III Bantur.
Gempa yang terjadi tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Baca: Gempa Hari Ini - BMKG Catat 2 Kali Gempa Guncang Malang dan Sarmi Papua, Tak Berpotensi Tsunami
Baca: Gempa Hari Ini - BMKG Catat Gempa M 5.2 Mengguncang Lebak Banten, Tidak Berpotensi Tsunami
Kondisi geologi daerah terdekat pusat gempa bumi
Berdasarkan tatanan tektoniknya, Pulau Jawa dipengaruhi oleh zona penunjaman Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia di sebelah selatan.
Kondisi tersebut juga memberikan kontribusi tektonik berupa keberadaan sesar-sesar aktif di daratan.
Pusat gempa bumi berada di Samudera Indonesia di selatan wilayah Jawa Timur.
Daerah yang berdekatan dengan pusat gempa bumi yaitu bagian selatan Jawa Timur tersusun atas batuan berumur Tersier yang terdiri dari batuan sedimen, batuan karbonat dan batuan vulkanik, serta batuan vulkanik dan sedimen berumur Kuarter.
Getaran gempa bumi terasa lebih kuat pada batuan muda (Kuarter) yang bersifat urai dan tidak terkompaksi dan memperkuat efek guncangan gempa bumi.
Baca: Aktivitas Terbaru Gunung Merapi, 2 Kali Guguran Lava ke Arah Kali Gendol Teramati Rabu Malam
Penyebab gempa bumi
Berdasarkan lokasi pusat gempa bumi dan kedalamannya, kejadian gempa bumi ini disebabkan aktivitas zona subduksi yang terbentuk akibat penunjaman Lempeng Indo-Australia terhadap Lempeng Eurasia di selatan Pulau Jawa.