Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ramai Cuitan 'Presiden Baru' CEO Bukalapak, Achmad Zaky Minta Maaf hingga Reaksi Kubu Jokowi-Prabowo

Cuitan soal 'Presiden Baru' dari CEO Bukalapak, Achmad Zaky menuai polemik. CEO Bukalapak pun minta maaf hingga respons kubu Jokowi-Prabowo.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
zoom-in Ramai Cuitan 'Presiden Baru' CEO Bukalapak, Achmad Zaky Minta Maaf hingga Reaksi Kubu Jokowi-Prabowo
Kolase Biro Pers Setpres dan Twitter
Cuitan soal 'Presiden Baru' dari CEO Bukalapak, Achmad Zaky menuai polemik. CEO Bukalapak pun minta maaf hingga respons kubu Jokowi-Prabowo. 

Cuitan soal 'Presiden Baru' dari CEO Bukalapak, Achmad Zaky menuai polemik. CEO Bukalapak pun minta maaf hingga respons kubu Jokowi-Prabowo.

TRIBUNNEWS.COM - Cuitan Chief Executive Officer (CEO) Bukalapak, Achmad Zaky menuai polemik, terutama di media sosial.

Bahkan tagar #uninstallbukalapak menjadi trending di Twitter, Jumat (15/2/2019).

Hal ini bermula saat Achmad Zaky menyinggung soal dana research and development Indonesia yang dinilainya tertinggal dari negara lain.

"Omong kosong industri 4.0 kalau budget R&D negara kita kaya gini (2016, in USD)
1. US 511B
2. China 451 B
3. Jepang 165B
4. Jerman 118B
5. Korea 91B
11. Taiwan 33B
14. Australia 23B
24 Malaysia 10B
25. Spore 10B
43. Indonesia 2B.
Mudah2an presiden baru bisa naikin," tulisnya.

Baca: Yunarto Wijaya Bela CEO Bukalapak Terkait Cuitan Presiden Baru, Budiman Sudjatmiko: Nggak Perlu

Baca: Ramai Tagar #UninstallBukaLapak, Pakar Komunikasi: Netizen Mengkritik untuk Tunjukan Eksistensi Diri

Baca: Ramai Tagar #UninstallBukaLapak, Ini Penjelasan Pakar Komunikasi UI


Cuitan Achmad Zaky
Cuitan Achmad Zaky (Tangkap Layar Twitter @achmadzaky)

Cuitan Achmad Zaky tersebut sontak jadi bahan pembicaraan di media sosial.

Sebagian netter, ada yang mendukung, hingga tak sedikit yang kecewa dengan cuitan Achmad Zaky dan berujung pada ajakan untuk meng-uninstall Bukalapak.

Berita Rekomendasi

CEO Bukalapak Minta Maaf

Kaget dengan banyaknya respons netter, Achmad Zaky pun mengklarifikasi cuitannnya.

Dikutip dari Kompas.com, CEO Bukalapak itu meminta maaf jika ada kesalahpahaman mengenai cuitan itu.

"Saya, Achmad Zaky selaku pribadi dan sebagai salah satu pendiri Bukalapak, dengan ini menyatakan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas pernyataan yang saya sampaikan di media sosial," ujar Zaky.

Zaky mengungkapkan, ia tidak bermaksud untuk mendukung atau tidak mendukung calon presiden tertentu.

Menurut Zaky, twit itu merupakan ajakan untuk bersama membangun Indonesia melalui penelitian dan pengembangan ilmiah.

Selain itu, Zaky juga sangat memperhatikan kemajuan industri teknologi di Indonesia.

Ia pun berharap agar investasi dalam bidang riset dan sumber daya manusia (SDM) yang tinggi bisa menjadi satu pendorong kemajuan Indonesia.

"Saya sangat menyesali kekhilafan tindakan saya yang tidak bijaksana dan kiranya mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya," ujar Zaky.

Sementara itu, soal Presiden baru yang dicuitkan, pria berusia 32 tahun asal Sragen ini bisa mengacu ke semua calon presiden, termasuk sang petahana, Jokowi.

"Bangun2 viral tweet saya gara2 "presiden baru" maksudnya siapapun, bisa Pak Jokowi juga. Jangan diplintir ya :) lets fight for innovation budget," tulis Zaky.

Selain itu, Zaky mengaku kenal dengan Presiden Jokowi yang di matanya adalah orang baik serta sudah dianggap seperti ayahnya sendiri lantaran kesamaan kampung halaman.

"Buat pendukung pak Jokowi, mohon maaf jika ada yg kurang sesuai kata2 saya jadi misperception."

"Saya kenal Pak Jokowi orang baik. Bahkan sudah saya anggap seperti Ayah sendiri (sama2 orang solo)."

"Kemarin juga hadir di HUT kami. Tidak ada niat buruk tentunya dari tweet saya," cuit Zaky.

Respons Kubu Jokowi dan Prabowo

Ketua Divisi Hukum, Advokasi dan Migrant Care, Relawan Jokowi (ReJo), Kastorius Sinaga menyayangkan cuitan Achmad Zaky.

Menurut dia, cuitan tersebut sangat provokatif dan kurang pas di tahun politik Pilpres 2019 seperti sekarang ini.

Kastorius Sinaga menilai, memang tidak relevan menuduh minimnya dana research and development bidang IT sebagai wujud inkonsistensi pemerintah RI menuju era Revolusi 4.0.

"Penilaian Zaky di dalam cuitannya agak emosional tanpa mempertimbangkan konteks dan reaksi publik atas penilaian tergesa-gesa tersebut," kata Kastorius kepada Tribunnews.com.

Lantaran Achmad Zaky sudah meminta maaf, Katorius meminta masyarakat dan pendukung Jokowi untuk menghentikan boikot Bukalapak.

“Harus dipahami, politik itu memang keras, tapi juga harus tepat sasaran dan terukur di dalam mereaksi sikap yang muncul di masyarakat sehingga dapat meminimalisasi 'collateral damage' yang dapat ditimbulkannya," tegas Kastorius.

Baca: Rejo: Sudah Minta Maaf, Pendukung Jokowi Hentikan Boikot Bukalapak

Sementara itu, juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN), Faldo Maldini menyarankan Achmad Zaky untuk terjun ke dunia politik dan menawarinya bergabung ke PAN.

Menurut politisi muda PAN itu, setiap kali Achmad Zaky bicara isu publik, selalu ramai.

Tak hanya isu rendahnya anggaran R&D, sebelumnya Achmad Zacky juga pernah mengangkat isu Jenderal Gatot dan Pilkada Jakarta.

Faldo Maldini menilai tidak ada yang salah dari cuitan Achmad Zacky.

Namun, ia menyarankan agar Achmad Zacky melihat hasil survei terbaru sebelum menuliskan cuitan itu.

"Kyknya Bang @achmadzaky mesti terjun k politik beneran. Tiap bicara isu publik selalu meriah."

"Kemaren pas Jend Gatot & Pilkada DKI jg. Isinya ga ada yg salah, tp harusnya sebelum ngomong lihat hasil survey terakhir dulu."

"Klw mau berjuang d politik, @Official_PAN menunggu, Bang," cuit Faldo Maldini.

Baca: #UninstallBukalapak Trending d Twitter, Faldo Maldini Tawari Achmad Zaky Gabung PAN

(Tribunnews.com/Sri Juliati/Srihandriatmo Malau/Fitriana Andriyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas