Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

4 Unicorn di Indonesia yang Perlu Kamu Tahu, Sempat jadi Topik Bahasan di Debat Pilpres 2019

Ada beberapa topik bahasan yang menarik saat Debat kedua Capres 2019 berlangsung, Minggu (17/2/2019). Salah satu topik itu adalah soal 'Unicorn'.

Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in 4 Unicorn di Indonesia yang Perlu Kamu Tahu, Sempat jadi Topik Bahasan di Debat Pilpres 2019
TechStartups.com
4 Unicorn di Indonesia yang Perlu Kamu Tahu, Sempat jadi Topik Bahasan di Debat Pilpres 2019 

Delapan investor itu dipimpin oleh Sequoia Capital dan Warburg pada tahun 2016.

Valuasi Go-Jek pun menerima dana tambahan sebesar 1,2 miliar Dollar Amerika Serikat dari perusahaan besar Cina, Tencent Holdings dan JD.com.

Hal itu membuat Go-Jek memiliki dana total sebesar 1,75 miliar Dollar Amerika Serikat dan menjadikannya berada di posisi strata tertinggi di antara empat unicorn di Indonesia.

Terlebih lagi, baru-baru ini Go-Jek resmi meluncurkan layanannya di Vietnam dan Thailand sebagai gelombang pertama ekspansi internasional.

Rencana ini sudah dilakukan selama berbulan-bulan setelah membawa masuk investor bergengsi seperti Astra International, Warburg Pincus, KKR, Meituan, Tencent, Google, Temasek dan lainnya.

Go-Jek memperoleh investasi sebesar 500 juta Dollar Amerika Serikat yang kemudian dialokasikan untuk ekspansi internasional.

Rencananya, ekspansi internasional ini akan dikembangkan ke negara-negara Asia Tenggar lainnya yaitu di Singapura dan Filipina.

BERITA TERKAIT

2. Tokopedia

Tokopedia
Tokopedia (Dok. Tokopedia))

William Tanuwijaya mendirikan Tokopedia pada tahun 2009 dan menjadi perusahaan rintisan kedua di Indonesia yang mendapatkan gelar unicorn.

Tokopedia mendapatkan pendanaan paling besarnya pada tahun lalu ketika menerima total dana 1,1 miliar Dollar Amerika Serikat dari Alibaba.

Tokopedia menjadi unicorn setelah enam tahun beroperasi, hampir sama seperti Go-Jek.

Mereka telah mengumpulkan 9 kali pendanaan sejak 6 Februari 2009.

Namun, William Tanuwijaya mengatakan bahwa sahamnya di Tokopedia akan berkurang karena investor raksasa seperti Sequoia, Softbank, dan Alibaba muncul.

Meski begitu, memiliki saham bukan prioritas utama ketika William membangun Tokopedia dan tujuannya tidak untuk mencari keuntungan pribadi.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas