7 Fakta Lengkap Suami Bunuh Istri dan Anaknya di Blitar, Kronologi hingga Hasil Autopsi Korban
Berikut ini tujuh fakta lengkap suami bunuh istri dan anak di Blitar. Kronologi hingga hasil autopsi korban. Baca berita lengkapnya di sini!
Penulis: Bunga Pradipta Pertiwi
Editor: Pravitri Retno W
Berikut ini tujuh fakta lengkap suami bunuh istri dan anak di Blitar. Kronologi hingga hasil autopsi korban. Baca berita lengkapnya di sini!
TRIBUNNEWS.COM - Telah terjadi pembunuhan sadis yang menimpa seorang ibu dan bayinya di Blitar, Sabtu (16/2/2019).
Korban bernama Ny Sri Dewi (25) dan Vika bayi perempuannya yang baru berusia 7 bulan.
Malangnya lagi, pelaku pembunuhan merupakan suaminya sendiri, yakni Nardi (35).
Pelaku merupakan warga Dusun Sumbermaggis, Desa Sumberurip, Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Baca: Pria Blitar Ini Tega Bunuh Istri dan Bayinya yang Berumur 7 Bulan Lalu Berjalan-jalan di Desa
Berikut ini kumpulan fakta yang telah dirangkum Tribunnews.com dari Surya.co.id pada Senin (18/2/2019).
1. Kronologi Kejadian
Kejadian tersebut bermula dari cekcok yang terjadi antara Sri Dewi dengan Nardi.
Diduga Sri Dewi cemburu karena sang suami kerap menggoda perempuan lain.
Padahal dari hasil pernikahan mereka sudah dikaruniai dua orang anak.
Tak terima dengan teguran sang istri, Nardi yang bekerja sebagai tengkulah cengkeh ini kalap.
"Kalau pemicunya tak ada yang tahu pasti meski keluarga sendiri."
"Cuma, kabarnya, sebelum kejadian malam itu, mereka cekcok mulut, dan menyebut-nyebut kasus seperti itu (ada wanita lain yang disebut-sebut pada cekcok mulut itu)," ujar seorang perempuan berusia 22 tahun, yang mengaku saudara korban.
Kabarnya, perselisihan sudah terjadi sejak beberapa hari lalu.
Puncaknya pada Sabtu (16/2/2019) pertengkaran keduanya terjadi hingga malam hari.
2. Pelaku Tinggal di Rumah Mertua
Meski telah cukup lama berumag tangga, pasangan ini masih menumpang tinggal dirumah orang tua Sri Dewi.
Pertengkaran yang terjadi diketahui oleh mertua pelaku, bahkan hingga tetangga.
Sebab, rumah yang mereka tinggali hanya berukuran sekitar 8x6 m2, dan berdempetan dengan tetangga.
Kedua orangtua korban tak berani melerai pertikaian yang terjadi.
"Meski kami tinggal serumah, ya nggak harus ikut-ikut atau apalagi sampai membela anak saya."
"Ya, cukup saya dengarkan saja."
"Seperti saat pertengkaran kemarin, mereka bertengkar di dapur tapi saya dan ibunya (istrinya) berada di tempat sholat (kamar tengah," ujar Supriadi, bapak mertua pelaku.
Baca: Diikuti Isak Tangis Keluarga, Jenazah Ibu dan Bayi Korban Pembunuhan di Blitar Dimakamkan Satu Liang
3. Listrik Rumah Mati
Sekitar pukul 20.00 WIB, Supardi (60) yang kala itu berada di dalam kamar sempat terkejut lantaran terdengar suara membanting pintu.
Tak lama kemudian listrik rumah sempat padam.
Penyebabnya karena nardi membanting daun pintu depan rumah hingga kotak listrik rusak.
Bersamaan dengan itu terdengar suara korban berteriak sambil meminta sang suami untuk istigfar.
Suara Sri Dewi yang cukup keras membuat para tetangganya keluar rumah.
Namun tak satupun berani mendekat untuk melerai perkelahian terebut.
Karena kondisi rumah yang gelap sehingga tak terlihat jelas perkelahian psangan suami istri itu.
"Warga sempat melihat di depan rumah. Namun, tak ada yang mendekat. Saya sendiri mencari keberadaan anak saya karena tak terlihat akibat gelap," papar Supriadi.
4. Ayah Korban Sempat Menghadang
Supriadi mengatakan sempat menghadang menantunya, Nardi saat hendak menusuk anak dan cucunya.
Tetapi, Supriadi kalah kuat dan Nardi berhasil lolos dari pegangannya.
Selanjutnya, Supriadi keluar rumah dan mengetahui anak dan cucunya sudah tergeletak bersimbah darah di depan rumah.
Ketika di luar rumah, Supriadi sempat kembali memegangi menantunya. Tetapi, menantunya terus meronta-ronta.
Bahkan Supriadi sempat bergumul dengan menantunya di atas tanah.
Tiba-tiba, menantunya mengigit pipi kanan bagian kiri Supriadi.
Menantunya kembali lepas dari pegangannya.
Baca: Kronologi Suami Bunuh sang Istri dan Bayinya di Blitar, Pelaku Sempat Gigit Pipi Mertua
5. Jenazah Dimakamkan Dalam Satu Liang
Jenazah Sri Dewi dan anaknya tiba di rumah duka sekitar pukul 14.30 WIB.
Jenazah Sri dan anaknya diangkut dua unit mobil ambulans.
Kedua jenazah sudah ditaruh dalam peti.
Sesampai di lokasi, jenazah keduanya disemayamkan di rumah duka.
Setelah disalati, kedua jenazah korban langsung dibawa ke tempat pemakaman umum desa setempat.
Jenazah diangkut mobil pikap menuju ke tempat pemakaman umum.
Kasi Pemerintahan Desa Sumberurip, Sunarto mengatakan jenazah kedua korban dimakamkan dalam satu liang.
Hal itu merupakan permintaan dari keluarga.
"Dimakamkan satu liang, tapi ukuran liangnya lebih lebar," kata Sunarto.
6. Hasil Autopsi Korban
Nardi juga menusuk kedua korban menggunakan linggis.
Polisi sudah menyita pisau dan linggis saat melakukan olah tempat kejadian perkara di lokasi, Dusun Sumbermanggis, Desa Sumberurip, Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar.
Hasil otopsi juga menyebutkan kedua korban mengalami banyak luka bacok dan tusuk.
"Hasil otopsi terhadap kedua korban dari dokter RS Bhayangkara Kediri sudah keluar."
"Kedua korban mengalami banyak luka bacok dan tusuk," kata Kasubag Humas Polres Blitar, Iptu M Burhanudin, Minggu (17/2/2019).
Untuk istri pelaku, Sri Dewi mengalami sembilan luka tusuk dan bacok di lengan dan dada.
Sedangkan anak pelaku, Vika yang masih berusia tujuh bulan mengalami enam luka tusuk dan bacok di bagian kepala.
7. Pelaku akan Diperiksa Kejiwaannya
Burhan, mengatakan rencananya akan dilakukan pemeriksaan kejiwaan pada pelaku.
Pelaku akan dibawa ke RS Bhayangkara Kediri untuk observasi terkait kondisi kejiwaannya.
"Rencananya, besok akan dilakukan observasi terhadap kejiwaan pelaku di RS Bhayangkara Kediri," ujar Burhan.
(Tribunnews.com/Bunga)