Terkait Gempa Malang, BMKG: Gempa di Malang Akibat Menyusupnya Lempeng Indo-Australia
BMKG mengatakan, gempa yang terjadi di Malang akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah lempeng Eurasia.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
BMKG mengatakan, gempa yang terjadi di Malang akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah lempeng Eurasia.
TRIBUNNEWS.COM - Dini hari tadi, Selasa (19/2/2019) tepatnya pukul 02.30 WIB, Malang diguncang gempa besar berkekuatan Magnitudo 5,9.
Gempa yang mengguncang Malang pada dini hari tersebut, terjadi di laut dengan kedalaman 10 kilometer.
Gempa ini berpusat di 159 kilometer tenggara Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Gempa ini dapat dirasakan hingga Lumajang dengan Skala MMI II-IV, Karangkates III, Blitar III, Sawahan III, Kuta II-III, Nusa Dua II-III, dan Malang dengan Skala MMI III.
Baca: Gempa Hari Ini - Gempa Bumi Landa Malang, BMKG Beri Penjelasan Terkait Gempa 5.9 M Tersebut
Baca: Gempa Hari Ini - Luwu Utara Diguncang Gempa, BMKG Catat Terasa hingga Masamba
BMKG juga merilis jika gempa besar yang mengguncang Malang tersebut, tidak berpotensi tsunami.
Dengan terjadinya gempa besar di Malang tersebut, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan siaran pers terkait hal itu.
Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempabumi ini berkekuatan Magnitudo 5,9 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi Magnitudo 5,6.
Episenter gempabumi terletak pada koordinat 9,67 LS dan 112,74 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 170 km arah selatan Kota Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada kedalaman 42 km.
Baca: Gempa Hari Ini - BMKG Laporkan Malang Kembali Diguncang Gempa Sebanyak 3 Kali
Baca: BNPB: Gempa di Malang Tak Punya Dampak Merusak
Menurut BMKG, gempa di selatan kabupaten Malang ini, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, tampak bahwa gempa ini diakibatkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah lempeng Eurasia.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis sesar naik (thrust fault).
Guncangan gempabumi ini dilaporkan dirasakan di daerah Lumajang, Malang, Blitar, Karangkates dengan Skala MMI III - IV.
Sedangkan di Sawahan dengan Skala MMI III, Kuta, dan Nusa Dua dengan Skala MMI II-III.
Baca: Gempa Malang Hari Ini - BMKG Catat Gempa 5,9 Magnitudo, BPBD Jatim Informasikan 2 Gempa Susulan
Baca: Gempa Berkekuatan M5.9 di 159 Km Tenggara Malang, belum Ada Laporan Kerusakan
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami.
Hingga pukul 03.00 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock) sebanyak 3 kali.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu dalam Twitternya mengatakan, saat ini belum ada dampak terkait gempa besar yang mengguncang Malang pada dini hari tadi.
"dari Hasil pemantauan Pusdalops PB BPBD Kota Batu terkait dampak gempa 5,9 SR dini hari tadi terpantau belum ada dampak yang signifikan di kota Batu" tulis BPBD Kota Batu.
(Tribunnews.com/Whiesa)