KRL Anjlok di Kebon Pedes Bogor- Korban Luka Capai 17 Orang hingga Gunakan Crane untuk Evakuasi
Korban luka akibat KRL anjlok di Kebon Pedes Bogor capai 17 orang. Sementara itu, evakuasi badan kereta menggunakan crane.
Penulis: Miftah Salis
Editor: Sri Juliati
Korban luka akibat KRL anjlok di Kebon Pedes Bogor capai 17 orang. Sementara itu evakuasi badan kereta menggunakan crane.
TRIBUNNEWS.COM- Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line anjlok di Kebon Pedes, Bogor, Jawa Barat, pada Minggu (10/3/2019) pukul 10.15 WIB.
Dilansir dari Twitter PT Kereta Api Indonesia @KAI121, hingga saat ini pihaknya masih melakukan evakuasi serta investigasi lanjut terhadap penyebabnya.
Saat ini, perjalanan KRL lintas Bogor-Jakarta Kota/Jatinegara dan sebaliknya belum dapat dilayani.
Hal senada juga disampaikan oleh Vice President Komunikasi PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), Eva Chairunnisa.
Baca: KRL Anjlok dan Terguling di Bogor, Menteri Perhubungan Minta Maaf
Baca: Kesaksian Warga Sekitar dan Masih Misterinya Penyebab KRL Commuter line Anjlok
Baca: Imbas Anjloknya KRL di Kebon Pedes, PT KCI Sediakan Refund Tiket
Saat dihubungi TribunJakarta.com, Eva Chairunnisa mengaku belum mengetahui penyebab dari anjloknya KRL Commuter Line tersebut.
Sebab kata dia, petugas masih terfokus untuk melakukan proses evakuasi.
Sementara itu Eva mengatakan hingga Minggu siang pukul 12.10 WIB terdapat 17 orang korban luka akibat kecelakaan tersebut.
"Korban yang dievakuasi berada dalam kondisi luka-luka. Hingga pukul 12.10 WIB, tercatat jumlah korban luka mencapai 17 orang," ujar Eva melalui keterangan tertulis, Minggu (10/3/2019) dikutip dari Kompas.com.
Sebanyak sembilan korban dievakuasi ke RS Salak Bogor sementara delapan korban lain dibawa ke pos kesehatan Stasiun Bogor.
PT KCI juga akan mengevakuasi badan kereta yang anjlok dan dibawa ke Stasiun Cilebut.
Namun evakuasi badan kereta tersebut terkendala dengan peralatan.
Seperti yang disampaikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Budi mengatakan, badan/gerbong kereta yang anjlok akan di datangkan crane dari Bandung.
Budi Karya Sumadi menjelaskan, crane untuk mengangkat gerbong kereta tersebut hanya ada dua yakni di Cirebon dan Bandung.
Maka, lanjut dia, pihaknya memutuskan untuk mengirim crane tersebut dari yang terdekat.
"Ada dua, satu dari Cirebon, tapi yang dari Bandung yang bergerak ke sini, untuk mengangkut crane yang terguling," katanya dikutip dari Tribunnews.Bogor.com.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho melalui akun Twitter memberikan infromasi jika kecelakaan tersebut mengakibatkan kelumpuhan jalur.
Perjalanan KRL relasi hanya beroperasi sampai di Depok.
Sutopo juga mengatakan jika perjalanan menuju Bogor hanya akan berhenti sampai Stasiun Depok.
Baca: KRL Anjlok, Perjalanan KRL Hanya sampai Depok
Baca: Korban Luka Anjloknya KRL di Bogor Dievakuasi ke RS Salak
Baca: Menhub Perintahkan Anak Buahnya Investigasi Tergulingnya KRL di Kebon Pedes Bogor
Mengenai gangguan perjalanan KRL Commuter Line, Eva Chairunnisa menambahkan jika pihaknya berencana mensiasati gangguan tersebut dengan menerapkan sistem potong relasi.
"Rencananya akan dimaksimalkan dengan potong relasi. Kereta yang seharusnya berakhir di Stasiun Bogor berhenti di Stasiun Cilebut atau Stasiun Bojonggede," ungkap Eva Chairunnisa.
Efek potong relasi ini, diakui Eva Chairunnisa, akan menimbulkan keterlambatan kereta karena harus mengantre.
(Tribunnews.com/Miftah)