Debat Cawapres 2019 - Sandiaga Uno akan Hentikan Ujian Nasional
Sampaikan visi misi Debat Cawapres 2019, Sandiaga Uno ingin menghentikan Ujian Nasional.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Sampaikan visi misi Debat Cawapres 2019, Sandiaga Uno ingin menghentikan Ujian Nasional.
TRIBUNNEWS.COM - Sandiaga Uno mengatakan ingin menghentikan Ujian Nasional jika ia terpilih dalam Pilpres 2019.
Pada penyampaian visi misi Debat Cawapres 2019, Sandiaga Uno menyampaikan beberapa rencananya jika ia dan Prabowo menang dalam pemilu mendatang.
Terutama solusinya untuk pendidikan Indonesia.
Sandiaga memastikan, jika ia terpilih dalam Pilpres 2019 bersama Prabowo, mereka akan menghentikan sistem Ujian Nasional.
Baca: Tampilkan Busana Berbeda dalam Debat Cawapres, Busana Maruf Amin dan Sandiaga Uno Sarat Makna
Baca: Emak - emak Penuhi Nobar Debat Cawapres di Posko Pemenangan Prabowo - Sandiaga Uno
Sebagai gantinya, Sandiaga dan Prabowo akan mengganti Ujian Nasional dengan sistem penerusan minat dan bakat.
"Kita juga pastikan bahwa sistem Ujian Nasional dihentikan, digantikan penerusan minat dan bakat," jelas Sandiaga.
Tak hanya itu, Sandiaga Uno berencana akan menerapkan konsep sekolah link and match nantinya.
Lewat konsep tersebut, akan dihadirkan penyedia dan pencipta lapangan kerja hingga akhirnya bisa tersambung ke sistem pendidikan Indonesia.
Sebelumnya, Sandiaga juga mengungkapkan meningkatkan kualitas pendidikan juga harus diiringi dengan kualitas guru.
Baca: Sandiaga Uno Harap Debat Ketiga Bisa Makin Cerahkan Publik Dalam Tentukan Pilihan
Baca: Jelang Debat, Maruf Amin Dapat Dukungan Doa dari Kiai Sepuh Sampai Deddy Mizwar
Caranya adalah lewat peningkatan kesejahteraan guru, terutama guru honorer.
"Meningkatkan kualitas pendidikan adalah kulitas guru, kesejahteraan guru, terutama honorer, kita akan tingkatkan kesejahteraan dan memastikan status guru," jelas Sandiaga.
Sandiaga juga menargetkan untuk memperbaiki kurikulum pendidikan yang berfokus pada pembangunan akhlak karimah atau terpuji.
"Kurikulum kita perbaiki, agar memiliki fokus pada pembangunan karakter akhlak karimah," katanya.