6 Hal Menarik dari Debat Cawapres 2019, Penghentian Ujian Nasional hingga Infrastruktur Langit
Debat Calon Wakil Presiden 2019 antara KH Maruf Amin dengan Sandiaga Uno berlangsung Minggu (18/3/2019) malam.
Penulis: Daryono
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Debat Calon Wakil Presiden 2019 antara KH Maruf Amin dengan Sandiaga Uno berlangsung Minggu (18/3/2019) malam.
Debat Cawapres 2019 berlangsung di Hotel Sultan Jakarta.
Sejumlah hal menarik mengemuka dan menjadi perbincangan warganet.
Berikut Tribunnews.com merangkum hal-hal menarik dari Debat Cawapres 2019 Minggu malam:
1. Sandiaga Uno Bakal Hentikan Ujian Nasional
Sandiaga Uno mengatakan, pihaknya akan menghentikan sistem Ujian Nasional jika pasangan Prabowo Saubianto - Sandiaga Uno terpilih dalam Pilpres 2019 nanti.
Hal itu dikatakan Sandiaga Uno saat menyampaikan visi misi Cawapres nomor urut 02 di debat cawapres.
Diaspek pendidikan, cawapres nomor urut 02 memiliki konsep pendidikan tuntas berkualitas.
Tak hanya itu,ia juga mengatakan akan menghentikan ujian nasinal dan akan diganti dengan sistem yang baru.
"Kita pastikan sistem ujian nasional dihentikan, diganti dengan penerusan minat dan bakat," kata dia.
Menurutnya, kurikulum akan lebih fokus pada pembangunan karakter dan akhlakuk karimah.
"Kami juga mmeiliki konsep sekolah link and mach, dimakan dihadirkan penyedia lapangan kerja dan pencipta lapangan kerja tersambung dengan sistem pendidikan," pungkasnya.
Baca: Debat Lawan Maruf Amin, Sandiaga: Sama Capeknya Kayak Main Basket
Baca: Sebut Istilah Sedekah Putih Kacaukan Pemahaman Masyarakat, KH Maruf Amin Koreksi Sandiaga
2. Sandi Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Ma'ruf Amin
Saat diberi kesempatan berbicara, awalnya Sandiaga mengucapkan selamat ulang tahun kepada cawapres nomor urut 02, Maruf Amin.
"Abah selamat ulang tahun ke-76 semoga abah tetap sehat walafiat mengemban tugas negara," kata Sandiaga membuka pembicaraannya.
Catatan Tribunnews.com, Maruf Amin lahir di Kota Tangerang pada 11 Maret 1943.
3. Ma'ruf Amin Kenalkan Tiga Kartu
Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Maruf Amin menyampaikan visi misinya menyangkut tema pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial dan budaya pada segmen pertama debat putaran ketiga Pemilihan Presiden 2019.
Maruf Amin mengatakan, kunci kemajuan Indonesia ada pada manusia Indonesia yang sehat, cerdas, produktif, dan berakhlakul karimah.
Maruf Amin mengatakan akan melanjutkan ikhtiar Jokowi dan Jusuf Kalla untuk membangun dan melindungi segenap bangsa indonesia untuk menjadikan kehidupan mereka lebih baik.
Di bidang pendidikan, Maruf Amin mengatakan akan meneruskan program beasiswa dan akan meningkatkannya sampai ke tingkat kuliah.
"Untuk itu kepada anak-anakku semua, kalian jangan takut untuk bermimpi, bercita-cita. Orang tua tidak perlu khawatir akan masa depan anaknya," kata Maruf saat Debat Pilpres 2019 Putaran Ketiga, pada Minggu (17/3/2019).
Untuk bidang kesehatan, Maruf Amin mengatakan akan memastikan Jaminan Kesehatan Nasional Nadsional (JKN) akan berlanjut dan Program Keluarga Harapan akan diteruskan.
Maruf Amin mengatakan, akan mengeluarkan tiga kartu jika terpilih dalam Pilpres 2019 nanti.
"Kami akan mengeluarkan tiga kartu. Kartu KIP (Kartu Indonesia Pintar) Kuliah, Kartu Sembako Murah, dan Kartu Pra Kerja. Supaya anak-anak bisa kuliah, supaya ibu-ibu bisa belanja murah, supaya mudah mencari kerja. Kami Jokowi Maruf akan mengemban amanah untuk membawa bangsa Indonesia ini menjadi maju," kata Maruf Amin.
Baca: Berkonflik dengan Karni Ilyas terkait Tema ILC, Andi Arief Beri Somasi ke tvOne: Ini Urusan Pribadi
Baca: Bantah Sandi soal Pekerja Asing, Ma’ruf Amin Sebut Angkanya Terendah di Dunia
4. Sandiaga Singung Persoalan Ibu Lis
Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno mengaku pihaknya mendapat sejumlah keluhan dari masyarakat saat berkunjung ke daerah.
Salah satunya dari warga di Sragen yang mengeluhkan pelayanan kesehatan.
Hal itu diutarakan Sandiaga Uno dalam debat antar Cawapres di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu, (17/3/2019).
"Bu Is di Sragen dimana pengobatannya harus distop karena BPJS tidak lagi men-cover. Di bawah Prabowo - Sandi kami pastikan dalam 200 hari pertama akar permasalahan BPJS dan JKN kita selesaikan," kata Sandiaga Uno.
Ibu Lis, bernama lengkap Liswati, merupakan pasien kanker payudara berasal dari Sragen, Jawa Tengah.
Sandiaga Uno bertemu dengan Liswati saat ia melakukan kunjungan ke Sragen pada akhir Desember 2018 lalu.
Saat itu, Liswati mengeluhkan ada obat resep untuk pasien kanker payudara yang tidak ditanggung BPJS.
Ia mengaku sangat diberatkan dengan kebijakan tersebut karena tidak bisa membeli obat yang dimaksud.
"Saya adalah pasien kanker payudara yang tidak dicover oleh pemerintah obatnya," ujar Liswati.
"Nah saya mohon untuk Bang Sandi untuk bisa membantu teman-teman kita, yaitu seperti saya obat resep itu tidak dijamin oleh BPJS.Untuk itu sangat memberatkan kita sebagai warga kecil, warga miskin yang itu tidak bisa kita beli," lanjutnya.
Ditengah-tengah pembicaraannya, Liswati mengungkapkan bahwa obat untuk pasien kanker payudara sebenarnya telah dicover BPJS.
Namun, obat akan dicover BPJS jika telah terjadi penyebaran.
"Nah sebetulnya dicover tapi harus ada penyebaran, bagaimana mungkin? Kita ingin sembuh kok harus penyebaran begitu," kata Liswati.
Di akhir ceritanya, Liswati mengungkapkan ia tak sanggup membeli obat untuk penyakit kanker payudaranya karena terlalu mahal.
Pertemuannya dengan Liswati tersebut diunggah Sandiaga Uno di laman Facebook resminya pada 30 Desember 2018.
5. Insratruktur Langit
Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Maruf Amin menyebut soal infrastruktur langit.
Awalnya, Ma'ruf Amin mengajak calon pemilihnya bersyukur bahwa tingkat pengangguran di Indonesia yang menurutnya kini sudah sangat rendah, di titik antara 5,30 sampai 5,13.
Maruf mengatakan, angka pengangguran itu terendah selama 20 tahun ini.
Dia mengatakan, hal itu dimungkinkan karena saat ini pemerintah telah membangun berbagai infrastruktur untuk mendorong kualitas tenaga kerja khususnya di bidang teknologi digital.
Maruf menyatakan, pemerintah saat tidak hanya membuat infrastruktur di darat, laut, udara, tapi juga telah membuat infrastruktur langit.
"Infrastruktur langit itu adalah melalui Palapa Ring. Ini infrastruktur digital, sehingga sekarang tumbuh usaha-usaha seperti start up," kata Maruf Amin saat tampil di Debat Pilpres 2019 Putaran III, Minggu (17/3/2019).
Ia mengatakan, infrastruktur tersebut dibuat untuk menyiapkan generasi mendatang menghadapi tantangan ke depan.
"Ini dalam rangka menyiapkan anak-anak kita menghadapi ten years challenge," kata Maruf. -
6. Istilah Dudi
Dalam sesi debat Ma'ruf Amin juga menyebut istilah Dudi.
Ma'ruf Amin mengatakan istilah 'Dudi' terkait rencana kubunya untuk membuat Lembaga Riset Nasional.
"Kita juga merencanakan untuk mengikutkan semua pihak terutama pemerintah akademisi, dan 'Dudi'," kata Ma'ruf Amin.
"Dudi' itu artinya dunia usaha dan dunia industri," sambungnya.
"Dengan demikian maka riset akan semakin berkembang menjadi riset yang bisa membangun Indonesia ke depan, dan lagi kita persiapkan untuk Ten Years Challenge," jelas Ma'ruf Amin.
(Tribunnews.com/Daryono)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.