Terduga Penembak Utrecht Pernah Jadi Tersangka Pemerkosaan, Korban: Dia Bukan Teroris tapi Psikopat
Gokmen Tanis, terduga pelaku penembakan di Utrecht Belanda pernah jadi tersangka pemerkosaan, korban: Dia bukan teroris tapi psikopat.
Penulis: Fitriana Andriyani
Editor: Fathul Amanah
2017: pemerkosaan
2018: pencurian sepeda dan pencurian di toko sepeda
Baca: Pria Terduga Pelaku Penembakan di Trem Utrecht Ditahan Polisi Belanda
Teman-teman Gokman Tanis mengatakan bahwa keadaannya berubah setelah perceraian dengan istrinya dua tahun lalu.
Dalam beberapa periode, ia hidup seperti seorang Muslim yang taat, menumbuhkan janggutnya, dan mengenakan jubah panjang.
Namun, di lain waktu dia mabuk-mabukan.
Sumber di Kanaleneiland mengatakan bahwa keluarga Gokmen Tanis menganut kultus Salafi.
Itu akan menjadi apa yang disebut Negara Khilafah, yang didirikan di Jerman pada tahun 90-an.
Ini adalah organisasi terlarang yang pemimpinnya telah diekstradisi ke Turki.
Di sana ia dijatuhi hukuman 17,5 tahun penjara.
Baca: Penembakan di Utrecht, Belanda: Masjid, sekolah dijaga ketat; tersangka ditangkap
Saudara laki-laki Gokmen Tanis khususnya dikatakan aktif dalam gerakan itu dan bertempur di Chechnya.
Di halaman Facebook-nya ada juga bendera jihadis, dengan teks 'Kemalis, Demokrat dan Sekuler terkutuk'.
Hingga kini belum diketahui secara pasti apakah aksi penembakan yang dilakukan Gokmen Tanis bermotif trorisme.
Koordinator Nasional untuk Anti-Terorisme dan Keamanan ( NCTV) Pieter-Jaap Aalbersberg tidak menutup adanya kemungkinan motif terorisme.
"Tingkat ancaman hingga (level) 5, hanya untuk provinsi # utrecht hingga 6 sore.