Tanggapan Andi Arief Soal Hasil Survei Litbang Kompas Terbaru
Hasil Survei Litbang Kompas Terbaru - Tanggapan Andi Arief: Namanya Juga Rumor, Simak Ulasan lengkapnya berikut ini
Penulis: Umar Agus W
Editor: Sri Juliati
"PKB, Demokrat dan PKS. PAN meski belum angka aman namun trend naik.'
"Semua kader Demokrat di hari sisa fokus dan semangat . 14 02 !!" tulis lengkap Andi Arief dalam menanggapi hasil survey litbang kompas.
Namun terlepas dari itu semua, apakah betul yang dikatakan Andi Arief dalam cuitannya tersebut?
Tribunnews telah mengutip dari sumber resmi Kompas.com, adalah sebagai berikut.
Hasil survei Litbang Kompas 22 Februari-5 Maret menunjukkan beberapa elektabilitas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai Gerindra masih paling tinggi.
Dikutip dari Kompas.com, parpol peserta pemilu lainnya memang mendapatkan elektabilitas yang jauh berada di bawah PDI-P dan Gerindra.
Partai Golkar yang berada di peringkat ketiga misalnya, hanya dipilih oleh 9,4 persen responden.
Menyusul di bawahnya yakni PKB 6,8 persen, Partai Demokrat 4,6 persen, PKS 4,5 persen, PAN 2,9 persen, PPP 2,7 persen, dan Nasdem 2,6 persen.
Kemudian sisanya adalah parpol-parpol yang terancam tidak lolos ambang batas parlemen.
Satu di antaranya adalah Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Partai pendatang baru ini tercatat dengan 0,9 persen.
Baca: Polemik Penangkapan Romahurmuziy oleh KPK - Tanggapan Fadli Zon, Jokowi, dan Mahfud MD
Di sisi lain, Andi Arief memang kerap kali menuliskan sebuah citan-cuitan tanggapan terkait dengan politik.
Politisi senior partai Demokrat tersebut bahkan berulang kali juga terlibat perang cuitan terhadap beberapa orang lain.
Beberapa yang pernah terlibat cuitan dengan Andi Arief yakni, Mahfud MD, Romahurmuziy, Guntur Romli hingga lainnya.
Andi Arief pun dikenal publik sebagai satu orang yang kerap kali menimbulkan kontroversi melalui sebuah cuitannya.
Tak jarang cuitannya bahkan juga menimbulkan polemik.
Salah satu cuitannya yang paling heboh adalah ketika berkomentar terkait dengan surat suara dan truk kontainer.
(Tribunnews.com/ Umar Agus W)