Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

4 Fakta Pembunuhan Calon Pendeta Melinda Zidemi, Diikat dengan Karet Ban Dalam & Diduga Kenal Pelaku

Berikut ini empat fakta pembunuhan calon pendeta Melinda Zidemi. Diikat dengan karet ban dalam hingga diduga kenal pelaku.

Penulis: Miftah Salis
Editor: Fathul Amanah
zoom-in 4 Fakta Pembunuhan Calon Pendeta Melinda Zidemi, Diikat dengan Karet Ban Dalam & Diduga Kenal Pelaku
Tribun Sumsel
Berikut ini 4 fakta pembunuhan calon pendeta Melinda Zidemi. Diikat dengan karet ban dalam hingga diduga kenal pelaku. 

Berikut ini 4 fakta pembunuhan calon pendeta Melinda Zidemi. Diikat dengan karet ban dalam hingga diduga kenal pelaku.

TRIBUNNEWS.COM- Seorang perempuan calon pendeta di areal PT Sawit Mas Persada bernama Melinda Zidemi alias Melindawati Zidoni (24) ditemukan meninggal dunia pada Selasa (26/3/2019) pagi.

Melinda Zidemi diduga menjadi korban pembunuhan dan pemerkosaan di Divisi 3 Blok F 19 Sungai Baung, Bukit Batu, Air Sugihan, Kabupaten OKI, Sumatera Selatan.

Pembunuhan diperkirakan terjadi sehari sebelumnya, Senin (25/3), pukul 17.00 WIB.

Jasad Melinda ditemukan dalam keadaan ditutupi semak dan kayu.

Sementara barang bawaannya ditemukan dalam keadaan utuh.

Pada Senin (25/3/2019), Melinda Zidemi datang ke divisi 1 dari mess tempat tinggalnya di divisi 4.

Baca: Pendeta Perempuan Muda Melindawati Zidemi Diduga Diperkosa Lalu Dibunuh, Begini Faktanya

Baca: Mengenal Sosok Melinda Zidemi, Calon Pendeta Asal Nias yang Jasadnya Ditemukan di Perkebunan Sawit

Berita Rekomendasi

Melinda Zidemi datang bersama seorang anak kecil NP (11).

Saat kembali pulang, Melinda Zidemi dan NT dicegat dua orang laki-laki.

Berikut ini fakta terbaru pembunuhan calon pendeta Melinda Zidemi dirangkum Tribunnews.com dari TribunSumsel.com.

1. Kronologi

Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi memberikan keterangan tentang pembunuhan calon pendeta cantik Melinda Zidemi yang bernama asli Melindawati Zidoni (24).

Awalnya, korban Melinda Zidemi dan NT berangkat dari divisi 4 menggunakan sepeda motor Honda Revo menuju Pasar Jeti sekitar pukul 17.00 WIB.

Keduanya lalu pulang menuju camp di divisi 4.

Namun belum sampai di divisi 4, tepatnya di divisi 3, Melinda dan NT dihadang di jalan.

Jalan yang dilintasi Melinda Zidemi dan NT diblok menggunakan batang kayu.

Melinda Zidemi kemudian memutuskan untuk berhenti.

Saat berhenti, keduanya dihampiri oleh diduga dua orang pelaku.

Pelaku kemudian menyeret Melinda Zidemi dan NT ke dalam area sawit.

Korban sempat dicekik dan tangan mereka diikat menggunakan karet bekas ban dalam motor.

Korban NT pingsan dan dibuang ke semak-semak areal perkebunan sawit.

NT berhasil bangkit dan menyelamatkan diri.

Sedangkan Melinda Zidemi dicekik hingga meninggal.

Mayatnya diseret dan dibuang dari lokasi pembunuhan dengan jarak kurang lebih 100 mneter.

Diduga sebelum dibunuh, Melinda Zidemi diperkosa terlebih dahulu oleh pelaku.

"Diduga korban Melindawati Zidoni, diduga sebelum dibunuh terlebih dahulu diperkosa. Untuk saat ini, kasus ini masih dalam penyelidikan," ungkap Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi.

Kepala Desa Air Sugihan, Asmadi alias Giok juga menuturkan kronologi kejadian.

Asmadi mengatakan, Melinda Zidemi dan NT mampir ke mess temannya sebelum pulang dari pasar.

Baca: Diperkosa Lantas Dicekik Sampai Mati, Begini Kronologi Pembunuhan Pendeta Melindawati Zidemi

Baca: Tak Ada yang Berani Menyentuh Meja Kerja Siti Zulaeha Sebelum Datang Penyidik

NT yang selamat kemudian melaporkaan kejadian tersebut ke mess teman korban sekitar pukul 23.00 WIB.

Karyawan PT PSM kemudian bergegas mencari korban hingga ditemukan pada Selasa pagi dengan kondisi mengenaskan.

Kedua kaki dan tangan Melinda Zidemi sudah terikat.

2. Ciri-ciri pelaku

Hingga saat ini, polisi masih mencari keberadaan pelaku pembunuhan Melinda Zidemi.

Pada saat kejadian, pelaku mengenakan penutup.

Pelaku pembunuhan memiliki ciri-ciri badan kurus dengan tinggi kurang lebih 165 cm.

Pelaku tersebut juga mengenakan baju warna hitam.

Saat melakukan aksinya pelaku menggunakan penutup wajah diduga kain sarung warna hitam.

"Pelakunya memiliki ciri ciri berbadan kurus dengan tinggi kurang lebih 165 cm, menggunakan baju hitam dan memakai penutup wajah. Diduga kain sarung warna hitam sebagai penutup wajah," ujar Kabid Humas Polsa Sumsel Kombes Pol Supriadi.

3. Rencana akan menikah dalam waktu dekat

Melinda Zidemi diketahui telah memiliki seorang tunangan.

Bahkan Melinda Zidemi disebut memiliki rencana menikah di dalam waktu dekat.

Hal tersebut diungkapkan oleh sepupu Melinda Zidemi, Anugerah Gaurifa (28).

"Saya dengar kabar, dia mau nikah dalam waktu dekat. Tapi saya sendiri nggak berani memastikan, nikahnya tahun ini atau nunggu dia (Melindawati) selesai ikatan dinas tahun depan," ujar Anugerah saat ditemui di depan ruang forensik Rumah Sakit Bhayangkara, Selasa (26/3/2019).

Dikatakan Anugerah, tunangan korban juga berasal dari Nias Sumatera Utara.

"Tunangannya tinggal disana (Nias). Sama-sama dari sana,"ujarnya.

4. Melinda diduga kenal dengan pelaku

Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi mengungkapkan dugaan Melinda Zidemi mengenal sosok pelaku.

Itulah mengapa pelaku mengenakan penutup saat melakukan aksinya.

Baca: 4 Fakta Terbaru Dosen UNM Bunuh Siti Zulaeha: Akui Tak Ada Asmara, Pelaku Diperiksa Psikologisnya

Baca: Rumah Wahyu Jayadi Kosong, Istri dan Empat Anaknya Pergi Sejak Kabar Pembunuhan Siti Zulaeha Merebak

"Kalau dilihat, diduga korban ini kenal dengan pelaku. Makanya, pelaku ini menggunakan tutup wajah agar tidak diketahui korban," ujar Supriadi.

Pada Selasa (26/3/2019) malam, jenazah Melinda Zidemi masih berada di RS Bhayangkara Palembang guna dilakukan otopsi.

Otopsi dilakukan guna mengetahui kebenaran dugaan pemerkosaan dalam pembunuhan tersebut.

Rencananya jenazah Melinda Zidemi akan dibawa ke gereja GKII di Sekojo Palembang.

Setelah itu jenazah akan dibawa ke rumah duka di Nias Sumatera Utara.

Melinda Zidemi merupakan calon pendeta lulusan Sekolah Tinggi Teologi Injil Palembang.

Usai lulus, ia langsung ditugaskan ke Sungai Baung sejak bulan Oktober 2018.

(Tribunnews.com/Miftah)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas