Tinggal 4 Hari Lagi! Berikut Link Pendaftaran UTBK Gelombang II dan Jenis Tesnya
Pendaftaran UTBK gelombang II tersisa empat hari lagi! Simak jenis tes UTBK. Akan ada soal Higher Order Thinking Skills (HOTS).
Penulis: Miftah Salis
Editor: Fathul Amanah
Kemampuan ini meliputi kemampuan penalaran umum, pengetahuan kuantitatif, pengetahuan dan pemahaman umum, serta kemampuan memahami bacaan dan menulis.
- Tes Kompetensi Akademik (TKA) mengukur pengetahuan dan pemahaman keilmuan yang diajarkan di sekolah dan diperlukan seseorang agar dapat berhasil dalam menempuh pendidikan tinggi.
TKA juga mengukur kemampuan kognitif yang terkait langsung dengan konten mata pelajaran yang dipelajari di sekolah.
Penekanan tes pada Higher Order Thinking Skills (HOTS).
Tidak hanya UTBK 2019, soal HOTS juga akan diberikan dalam UNBK 2019.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir dalam konferensi pers Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri 2019 di Ruang Sidang Utama, Gedung D Kemenristekdikti, Senin(22/10/2018).
Soal HOTS atau soal dengan kemampuan analisa tinggi dipastikan akan muncul di soal UTBK.
Menurut Nasir, kemampuan menganalisa merupakan hal yang penting.
"Kemampuan calon mahasiswa untuk menganalisa adalah hal yang penting," tegas Nasir dikutip dari Kompas.com.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua LTMPT Prof Ravik Karsidi.
"Dengan soal HOTS dimungkinkan untuk membuat jenis soal sama, namun pertanyaan akan berbeda," ujarnya.
Ia menyebutkan, hal ini bertujuan menjaring calon mahasiswa berkualitas serta sesuai perkembangan teknologi informasi di era digital.
Baca: Link Pendaftaran UTBK Gelombang II, Simak Alur Lengkapnya hingga Cetak Kartu, Segera Daftar!
Baca: Link Pendaftaran UTBK Gelombang II, Dibuka hingga 1 April Pukul 22.00 WIB, Simak Syarat & Tahapnya
Dikutip Tribunnews.com dari journal.unnes.ac.id, High Order Thingking Skills merupakan kemampuan untuk menghubungkan, memanipulasi, dan mengubah pengetahuan serta pengalaman yang sudah dimiliki secara kritis dan kreatif dalam menentukan keputusan untuk menyelesaikan masalah pada situasi baru.
Siswa dianggap mampu menyelesaikan sebuah masalah apabila mampu menelaah suatu permasalahan dan menggunakan pengetahuannya ke dalam situasi baru.