Fakta Pernyataan Amien Rais soal People Power, Tanggapan Jokowi hingga Respons KPU
Dewan Penasihat Badan Pemenangan Pemilu (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno, Amien Rais mengeluarkan pernyataan kontroversial.
Penulis: Daryono
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Dewan Penasihat Badan Pemenangan Pemilu (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno, Amien Rais mengeluarkan pernyataan kontroversial.
Amien menyatakan bakal menggunakan kekuatan massa atau people power jika nantinya terdapat kecurangan dalam Pemilu 2019.
Padahal, seharusnya persoalan dugaan kecurangan pemilu dibawa ke Mahkamah Konstitusi (MK).
"Kalau nanti terjadi kecurangan, kita nggak akan ke MK. Nggak ada gunanya, tapi kita people power. People power sah," ucap Amien Rais di Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (31/3/2019).
"Bukan revolusi, kalau revolusi ada pertumpahan darah. Ini tanpa sedikit pun darah tercecer, people power akan digunakan," tambah dia.
Pernyataan Amien pun menuai tanggapan dari berbagai pihak mulai dari Calon Presiden (Capres) 01 Joko Widodo (Jokowi) hingga Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Berikut rangkumannya dari Kompas.com, Selasa (2/4/2019):
1. Jokowi Minta Amien Rais Tak Menakuti-nakuti
Capres 01 Jokowi menyesalkan pernyataan Amien Rais.
Ia meminta Amien Rais tak menggunakan cara-cara yang menakui-nakuti.
"Jangan gini lah. Jangan menekan dengan cara menakut nakuti rakyat, pemerintah. Semuanya ada mekanismenya. Ada UU-nya, ada aturan hukumnya," kata Jokowi di Sorong, Selasa (2/3/2019).
Baca: Prabowo Ditertawai Penonton Soal Pertahanan Indonesia Lemah, Jokowi Ungkap Ini
Jokowi mempersilahkan Amien melaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) apabila menemukan dugaan kecurangan dalam pemilu.
Jika kecurangan itu terkait unsur pidana, maka capres petahana itu menyarankan Amien melapor ke kepolisian.
"Mekanismenya kan itu. Ini pesta demokrasi. Harusnya senang gembira. Jangan menakut nakuti orang yang sedang gembira," kata dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.