Peng-upload Video Hoax Gus Mus Minta Maaf, Ustaz Yusuf Mansur Minta Pengunggah Jangan Di-bully
Pengunggah video hoak yang menyerang Gus Mus meminta maaf dan berharap bisa bertemu untuk klarifikasi.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Suut Amdani
Pengunggah video hoak yang menyerang Gus Mus meminta maaf dan berharap bisa bertemu untuk klarifikasi.
TRIBUNNEWS.COM - Pengunggah video hoak yang menyerang Gus Mus meminta maaf dan berharap bisa bertemu untuk klarifikasi.
Sebagaimana diketahui, pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Mustofa Bisri ikut diserang dengan hoax alias kabar bohong.
Hal ini diketahui setelah pria yang karib disapa Gus Mus tersebut mengunggah video hoax yang memfitnah dirinya.
Maksud Gus Mus mengunggah video itu bukan untuk menyebarkan, melainkan mengklarifikasi, jika video itu hoax alias bohong.
Baca: Temuan 130 Hoax Politik, Kominfo Teruskan ke Tim Cyber Crime Polri
Video yang diunggah di akun Instagram pribadinya, @s.kakung merupakan potongan video pidato dan berita tentang calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin.
Juga ada video Gus Mus yang tengah berbincang dengan seorang pria.
Sekilas dilihat dalam video itu, Gus Mus tampak mengomentari apa yang dikatakan Ma'ruf Amin dalam pidatonya.
Dalam pidatonya, Ma'ruf Amin berbicara soal pembuatan tol, dari darat hingga laut.
Juga ada potongan video saat Sukmawati mencium tangan Ma'ruf Amin sebagai permintaan maaf soal puisinya yang menimbulkan kontroversi, beberapa waktu lalu.
Serta berita tentang Ma'ruf Amin yang meminta maaf bila ucapannya soal budek dan buta, beberapa waktu lalu, menyinggung kaum disabilitas.
Di sela-sela video Ma'ruf Amin tersebut, disisipilah video perbincangan Gus Mus yang seolah-olah mengomentari apa yang dilakukan Ma'ruf Amin.
Baca: Fenomena Beli Motor Baru Secara Tunai Dipersulit Pihak Dealer, Honda : Itu HOAX
Padahal, sama sekali tidak, sebab kedua video tersebut tidak nyambung.
Video tersebut adalah video editan dari beberapa video yang disatukan.
Pun dengan percakapan dalam video hoax yang sama sekali tidak nyambung.
Gus Mus menyebut, karena ada kepentingan politik sesaat, ada orang yang tega membuat video editan tersebut.
Pria yang pernah menjabat sebagai Rais Aam PBNU itu juga menyebut, rekayasa keterlaluan semacam video ini sama sekali tidak ada keuntungannya.
Kalau pun berhasil dan ada yang percaya dengan video hoax ini, lanjut Gus Mus, hasilnya tak akan dinikmati dalam waktu lalu.
Di akhir klarifikasi, Gus Mus mendoakan, agar si pembuat video hoax mendapat hidayah dari Allah SWT serta kesejahteraan hidup yang cukup.
Berikut klarifikasi lengkap Gus Mus tentang video hoax yang menyerangnya:
"Gara-gara kepentingan politik sesaat, ada manusia yang tega membuat editan seperti ini."
"Rekayasa keterlaluan semacam ini sama sekali tidak sebanding dengan keuntungan politis --kalau memang ada-- yang akan diperoleh dan dinikmatinya."
"Kalau pun berhasil (banyak atau ada yang percaya dengan bikinannya ini), paling berapa lama akan dinikmatinya."
"5 tahun? 10 tahun? 100 tahun?"
"Bila yang membuat rekayasa ini manusia beriman, semoga Allah memberi hidayah dan kesejerahteraan hidup yang cukup."
Video hoax dan klarifikasi Gus Mus itu pun menuai komentar dari banyak netter.
Termasuk si pembuat video yaitu akun @shenall.ap atau yang kini berganti akun @zheynall.apz.
Dalam komentarnya, akun @shenall.ap/@zheynall.apz meminta maaf pada Gus Mus.
Ia pun berharap bisa bertemu atau berkomunikasi pada Gus Mus untuk meminta maaf dan mengklarifikasi video editannya itu.
"mohon maaf yang sebesar-besar nya mbah,, bagaimana saya supaya bisa berkomunikasi dengan mbah,, untuk mengklarifikasi dan meminta maaf mbah," tulis akun @zheynall.apz.
Sementara itu, beberapa netter lain menyarankan agar pembuat video hoax itu langsung mendatangi pondok pesantren Gus Mus di Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang.
malalubay: @shenall.ap semoga kamu segera mendapat ketenangan hati wahai saudara. Kamu mempermainkan petuah Kiyai yang banyak dicintai umat. Semoga kamu selalu dalam lindungan Allah hingga kelak kamu disadarkan dari perbuatanmu ini. Boleh mendukung, boleh mengkritik, tapi hal ini tidak sepatutnya kamu lakukan dan kerjakan. Sungguh sangat disayangkan saudara, mengapa kamu bisa gegabah seperti ini
galihpenggalih765: @zheynall.apz dah sowan ke Rembang , gitu aja repot
sanxsan_: @zheynall.apz segeralah sowan ke gus mus untuk minta maaf. Saya tau beliau sudah memaafkan. Tapi Orang2 yang mencintai beliau merasa tersakiti atas perbuat anda.
Sementara itu, Ustaz Yusuf Mansur pun ikut membocorkan permintaan maaf seseorang yang diduga pembuat video hoax yang memfitnah Gus Mus.
Ustaz Yusuf Mansur mengunggah tangkap layar seseorang yang diduga pembuat video itu.
Dalam tangkap layar itu, akun si pengunggah yang ditutupi Ustaz Yusuf Mansur meminta maaf atas videonya.
Ia juga berharap agar dirinya bisa menghubungi agar permohonan maafnya bisa sampai ke Gus Mus.
Selain itu, Ustaz Yusuf Mansur juga mengunggah potongan percakapan antara dirinya dengan seorang video editor bernama Hans.
Hans menyebut, orang yang telah membuat video awal itu sudah meminta maaf.
Berikut potongan percakapan yang diunggah Ustaz Yusuf Mansur:
"[1/4 19:09] Hans Video Editor: alhamdulillah izin Allah, orangnya yg buat video awal minta maaf kyai
[1/4 19:12] YM: Ibarat bulu kemoceng... Yg tercabut dan dibagikan sembarang. Maka, permintaan maaf, tetep bulu itu udah terbang kemana2.
Model seperti ini, begitu banyak. Begitu sembarangan. Merugikan dan menyakiti Indonesia secara bangsa dan negara.
Sebab siapapun, di Indonesia, adalah kita.
Semoga Allah lah yang membuat bersih dg Cara2Nya.
Baca: KSI Ajak Srikandi Sumsel Tangkal Hoax untuk Menangkan Jokowi-Maruf Amin
Bersih yg divideokan, bersih yg membuat video, dan bersih yang melihat dan menyebarkannya.
[1/4 19:13] YM: Dan sebaik2nya kita, tetap hrs komen baik. Peminta maaf, ga boleh dibully balik, dihinakan, dipakaikan kata2 jelek. Ga boleh. Kalo begitu, nanti sama saja. Ga ada kedamaian nantinya.
[1/4 19:14] Hans Video Editor: Allah
[1/4 19:14] Hans Video Editor: allahuma sholi ala sayidina muhammad wa ala alihi sayyidina muhammad
[1/4 19:16] Hans Video Editor: Tamam kyai
(Tribunnews.com/Sri Juliati)