Info BMKG: Prakiraan Musim Kemarau Berbagai Wilayah di Indonesia Tahun 2019 Serta Dampaknya
Dikutip Tribunnews.com dari akun Instagram @infobmkg, musim kemarau terjadi saat aktifnya sirkulasi angin monsun Australia.
Penulis: Fathul Amanah
Editor: Sri Juliati
Info BMKG: Prakiraan Musim Kemarau Berbagai Wilayah di Indonesia Tahun 2019 Berserta Dampaknya
TRIBUNNEWS.COM - Tak lama lagi, wilayah Indonesia akan segera mengalami musim kemarau.
Dikutip Tribunnews.com dari akun Instagram @infobmkg, musim kemarau terjadi saat aktifnya sirkulasi angin monsun Australia.
Yaitu saat angin berhembus dari Benua Australia menuju menuju Benua Asia.
Angin yang bergerak dari Benua Australia ini tidak menyebabkan banyak hujan karena tidak membawa uap air yang cukup dan bersifat kering.
Kondisi ini akan mengakibatkan sebagian besar wilayah Jawa, Nusa Tenggara, Bali dan Sumatera memasuki musim kemarau.
Untuk lebih jelasnya, berikut Tribunnews.com sajikan prakiraan musim kemarau di berbagai wilayah Indonesia di tahun 2019 yang dikutip dari akun Instagram @infobmkg.
Baca: Prakiraan Cuaca BMKG Jakarta Besok Kamis 4 April 2019, Jaksel, Jaktim & Jakpus Hujan Disertai Petir
1. Januari - Februari 2019
- Sepanjang pesisir Aceh bagian utara
2. Maret 2019 dasarian 1
- Nusa Tenggara Timur bagian timur
3. Maret 2019 dasarian 2
- Sebagian kecil Nusa Tenggara Barat dan Pantura
4. Maret 2019 dasarian 3
- Pulau Sumba Nusa Tenggara Timur dan Pantura
5. April 2019 dasarian 1
- Sebagian Nusa Tenggara dan Pantura
6. April 2019 dasarian 2
- Sebagian Nusa Tenggara,
- Pulau Buru
- Sebagian kecil Jawa tengah dan Jawa Timur
7. April 2019 dasarian 3
- Jawa Timur bagian tengah dan timur
- Jawa Barat bagian utara
- Sebagian kecil Kalimantan Selatan
8. Mei 2019 dasarian 1
- Jawa Tengah bagian timur
- Jawa Timur bagian barat
- Lampung bagian tenggara hingga pesisir
9. Mei 2019 dasarian 2
- Sebagian spot di Jawa
- Pulau Flores bagian tengah (NTT)
- Lampung bagian timur laut
- Sebagian kecil Sumatera Utara
- Sebagian kecil Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan
10. Mei 2019 dasarian 3
- Sebagian spot di Jawa Barat dan Jawa Tengah
- Lampung bagian tengah
- Spot di Sumatera Barat
- Papua bagian selatan
Baca: Awal Musim Kemarau, Siaga Antisipasi Karhutla
11. Juni 2019 dasarian 1
- Sebagian besar Sumatera
- Kalimantan Selatan bagian selatan
- Kalimantan Timur bagian tengah
- Sulawesi Tenggara bagian tenggara
- Sebagian Banten
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Papua bagian tengah
12. Juni 2019 dasarian 2
- Sebagian Sumatera Utara dan Riau bagian tengah
- Kalimantan Tengah bagian selatan
- Sumatera Selatan dan Lampung bagian barat daya
- Sebagian spot di Jawa
- Sebagian kecil Sulawesi
- Kalimantan Timur bagian timur dan selatan
- Papua Barat bagian timur
- Papua bagian utara
13. Juni 2019 dasarian 3
- Riau bagian selatan
- Pulau Bangka
- Kepulauan Aru
- Kalimantan Selatan bagian tengah
- Spot di Kalimantan Timur
- Jawa Barat dan Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara bagian selatan
14. Juli 2019 dasarian 1
- Maluku bagian selatan
- Spot di Banten dan Jawa Barat
- Sulawesi Utara
- Sulawesi Tengah bagian tengah
- Spot di Sulawesi Selatan
15. Juli 2019 dasarian 2
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur bagian selatan
- Sulawesi Tengah bagian tengah
- Pulau Taliabu (Maluku Utara)
16. Juli 2019 dasarian 3
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur bagian tengah
- Pesisir selatan Sulawesi Utara
- Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara bagian selatan
- Papua bagian timur
17. Agustus 2019
- Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur bagian timur
- Sulawesi Tengah bagian utara
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Selatan bagian timur
- Sebagian besar Maluku Utara
18. September 2019
- Pulau Buru dan Pulau Seram bagian selatan (Maluku)
19. Oktober 2019
- Sulawesi Utara bagian selatan
Baca: BMKG: Puncak Kemarau Agustus Hingga September 2019
Prakiraan puncak musim kemarau tahun 2019 diperkirakan akan terjadi di Bulan Agustus dengan persentase 68,1 persen disusul September 14,9 persen, Juli 12,9 persen, Oktober 1,8 persen, Juni 1,2 persen, Februari 0,6 persen, dan paling rendah pada November dan Desember masing-masing 0,3 persen.
Persentase diperoleh dari perbandingan jumlah zona musim (ZOM) yakni 342 ZOM.
Potensi dampak musim kemarau di Indonesia yaitu dapat mengakibatkan kekeringan, krisis air bersih, kebakaran hutan, gagal panen hingga polusi udara.
(Tribunnews.com/Fathul Amanah)