--

Won Deuk bicara pada Hong Shim, menanyainya sejauh apa Hong Shim membohonginya.

Hong Shim berkata soal lamaran Won Deuk di bawah pohon sakura adalah bohong.

Kejadian di gudang jerami juga bohong.

Won Deuk kemudian berkata bahwa hanya dirinya yang bisa mengkahiri pernikahan.

Selama Won Deuk belum mengakhirinya, maka Hong Shim tetaplah istrinya.

--

Jung Jae Yeon makan-makan bersama temannya atas terpilihnya ia sebagai gubernur di desa Songjoo.

Kepada Ae Wol, Jung Jae Yeon berpesan untuk memperhatikan gerak gerik wakil PM Kim Cha Eon juga ia pergi ke sana serta melaporkan apa rencananya.

--

Won Deuk mencoba mencari tahu serta mengingat-ingat siapa nama sebenarnya dengan bantuan Hong Shim.

Hong Shim diminta menulis nama yang terlintas di pikiran Won Deuk.

Mereka berusaha mencari nama yang bisa membuat ingatan Won Deuk kembali hingga Hong Shim mengantuk dan tertidur.

--

Kasim Yang ternyata masih hidup.

Jung Jae Yeon membawanya dan mengutus tabib untuk merawatnya.

Jung Jae Yeon yakin kasim Yang tahu sesuatu tentang kematian putra mahkota.

--

Won Deuk ingin ingatannya kembali, ia pergi ke biro hukum untuk mencari catatan biro tentang kejadian di Gunung Chunwoo.

Namun, Park Bok Eun tidak memberikannya dengan mudah.

--

Seorang pria datang ke rumah Hong Shim untuk menuntut ganti rugi atas hilangnya kuda yang pernah dipakai oleh Won Deuk.

Hong Shim berjanji akan mencari kuda itu.

Hong Shim pun berhasil menemukannya, namun ia tidak begitu mahir menunggangi kuda itu.

Kudanya berpapasan dengan Jung Jae Yoon.

Jung Jae Yoon menghentikan kuda Hong Shim karena mengira Hong Shim dalam bahaya.

Kuda itu kabur lagi.

Jung Jae Yoon menolong Hong Shim yang terjatuh dari kuda.

Saat itu, Hong Shim sadar bahwa pria itu adalah pria yang sama dengan yang ia temui di jembatan Hanyang.

Hong Shim menyuruhnya pergi dan tak usah mendekatinya lagi karena ia sudah menikah.

Jung Jae Yeon tak percaya begitu saja.

Jung Jae Yeon lalu berkata bahwa ia adalah gubernur baru sehingga Hong Shim tak bisa mengusirnya begitu saja.

--

Jung Jae Yeon datang ke biro hukum disambut oleh Park Bok Eun.

Di saat yang sama, Won Deuk menyelusup ke ruang catatan untuk melihat jurnal peristiwa di gunung Chunwoo beberapa hari lalu.

Won Deuk bersembunyi saat Jung Jae Yoon dan Bok Eun masuk ke ruangan itu.

Jung Jae Yeon mengetahuinya namun tak menggerebeknya secara langsung.

Park Bok Eun kemudian berkata bahwa pria itu adalah Won Deuk yang ia cari.

Jung Jae Yeon mencari Won Deuk rupanya untuk memberi hadiah gulungan sutra dari raja untuk Won Deuk.

Won Deuk memasang wajah datar saat ia menerima hadiah itu.

Won Deuk mengantarkan gulungan sutra itu pada Hong Shim dan berkata ia akan ke Hanyang selama beberapa hari.

Hong Shim berharap agar ingatan Won Deuk kembali saat tiba di Hanyang.

--

Jung Jae Yeon ditugasi untuk mendekati bangsawan Park Park Sun Do demi mendapatkan kepercayaan Kim Cha Eon.

Jung Jae Yeon kemudian mengumpulkan semua warga desa ke biro hukum, ia memberi kata sambutan sebagai gubernur baru.

Warga desa menyambut baik kedatangan Jung Jae Yeon.

Jung Jae Yeon kemudian memanggil Hong Shim sendirian dan bertanya apakah benar ia sudah menikah.

Park Bok Eun melihat keduanya dan mengira Jung Jae Yeon mendekati wanita bersuami padahal baru 1 hari kerja.

--

Bersama Goo Dol, Won Deuk ke Hanyang sebagai utusan pengantar bahan makanan untuk istana.

--

Jung Jae Yeon mulai mendekati Park Son Do.

Park Son Do mengeluhkan sumurnya kering.

Jung Jae Yeon kemudian memerintahkan seluruh warga desa untuk mengambil air di sungai dan mengisi sumur Park Son Do yang kering.

Warga desa protes, namun mereka tak bisa melawan.

--

Won Deuk mondar-mandir di istana saat mengantar bahan makanan.

Ia hampir ditangkap penjaga istana, namun Goo Dol menolongnya.

Di saat yang sama, kakak putri mahkota, Kim Soo Ji melihat Won Deuk.

Namun ia meyakinkan diri bahwa pria yang dilihatnya itu hanya mirip dengan putra mahkota karena putra mahkota sudah meninggal.

Tak puas, Won Deuk berkeliling istana lagi.

Ia bahkan berpapasan dengan wakil PM Kim Cha Eon.

Namun Kim Cha Eon tak melihatnya.

--

Salah satu kaki tangan ratu, berbalik memihak Kim Cha Eon.

Ia berkata ratu akan membuat gosip bahwa putri mahkota tidak mengandung bayi keturunan bangsawan.

Ae Wol menguping pembicaraan mereka.

--

Moo Yeon sudah siuman.

Saat keluar dari kediamannya, ia bertemu Kim Soo Ji yang tampak linglung.

Kim Soo Ji berkata ia bertemu dengan pria yang mirip sekali dengan putra mahkota.

Moo Yeon panas dingin.

--

Moo Yeon kemudian mencari putra mahkota untuk menghabisinya segera.

Won Deuk tahu dirinya diikuti, ia sengaja menggiring Moo Yeon ke tempat sepi.

Serangan Moo Yeon tidak maksimal karena masih sakit, Won Deuk dengan lihai menundukkannya.

Won Deuk bertanya pada Moo Yeon siapa dirinya.

--

Kesal dengan ulah Jung Jae Yoon, Hong Shim berniat memberi pelajaran.

Ia menjebak Jae Yoon ke lubang.

Jae Yoon langsung sadar bahwa tindakannya menguruh warga desa mengisi sumur adalah tindakan yang sia-sia.

--

Ratu memerintahkan dayang-dayang untuk menyebarkan rumor jelek soal putri mahkota.

Kim Cha Eon tiba-tiba datang ke kediaman ratu.

Kim Cha Eon menunjukkan kertas kosong berisi cap raja.

Ia mengancam ratu untuk jangan berbuat macam-macam jika ingin selamat.

--

Di desa, Hong Shim melihat Gu Dol tanpa Won Deuk.

Hong Shim sudah mengira Won Deuk tak akan pulang.

Namun nyatanya Won Deuk tetap kembali pada Hong Shim.

Tanpa berkata apa-apa, Won Deuk mencium Hong Shim.

Hujan pun turun di desa Songjoo.

Tonton langsung drama Korea 100 Days My Prince melalui link live streaming TransTV berikut ini:

Live Streaming 1

Live Streaming 2

SELANJUTNYA: Sinopsis 100 Days My Prince Episode 10: Raja Perintahkan untuk Bunuh Kim Cha Eon

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)