Kampanye di Tangerang Jokowi Pamer 3 Kartu Andalan, Prabowo: Bung, Kita Butuh Pekerjaan Bukan Kartu!
Calon presiden nomor 01 Joko Widodo (Jokowi) pamer 3 kartu sakti yang menjadi program anadalannya, Prabowo sebut rakyat butuh pekerjaan, bukan kartu.
Penulis: Fitriana Andriyani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Calon presiden nomor 01 Joko Widodo ( Jokowi) pamer 3 kartu sakti yang menjadi program anadalannya.
Hal itu dilakukannya di kampanye akbar bertajuk 'Karnaval Besatu' yang digelar hari ini, Minggu (7/4/2019) di Kota Tangerang, Banten.
Sementara itu, calon presiden nomor 02 Prabowo Subianto melontarkan sindiran bahwa rakyat tak membutuhkan kartu, melainkan pekerjaan.
Demikian disampaikan Prabowo dalam kampanye akbar yang juga digelar hari ini, Minggu di Gelora Bung Karno ( GBK) Senayan, Jakarta.
Baca: Pernyataan Prabowo di Kampanye Akbar: Indonesia Sedang Sakit hingga Butuh Pekerjaan, Bukan Kartu
"Bung, kita butuh pekerjaan bukan kartu," ucap Prabowo yang disambut dengan sorak sorai para pendukungnya.
Awalnya, Prabowo berkelakar dengan menirukan gaya seorang pemimpin politik saat memberikan sambutan.
Kelakar itu dilakukan oleh Prabowo diduga untuk menghidupkan suasana dan agar para pendukung tak bosan mendengar pidatonya.
Dengan suara yang diperberat dan sedikit membusungkan dada, Prabowo menirukan gaya para elite dalam memberikan sambutan serta berbicara soal pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Kita bangun banyak infrastruktur, nanti rakyat kita bagi-bagi kartu-kartu," tutur Prabowo.
Para pendukung yang hadir pun tertawa mendengar kelakar Prabowo.
Prabowo memang tak menyebut siapa yang ia tirukan dan kepada siapa sindiran soal kartu itu ia tujukan.
Tetapi memang, selama masa kampanye, rivalnya, Jokowi menawarkan program andalan berupa tiga katu sakti.
Baca: Temui Jokowi dan Prabowo Jelang Pilpres 2019, Karni Ilyas Temukan Hal Menarik dari Kedua Capres
Ketiga kartu andalan itu antara lain, Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, Kartu Sembaku Murah dan Kartu Pra Kerja.
"Supaya semua tahu, ke depan kita akan ada KIP kuliah, untuk anak-anak kuliah siapa yang setuju?"