Update SBMPTN 2019: Jadwal Lengkap UTBK 2019, Dimulai Tanggal 13 dan 14 April 2019
Pelaksanaan UTBK untuk mendaftar SBMPTN 2019 akan dimulai pada 13 dan 14 April 2019 mendatang. Berikut jadwal lengkap UTBK.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Suut Amdani
Pelaksanaan UTBK untuk mendaftar SBMPTN 2019 akan dimulai pada 13 dan 14 April 2019 mendatang. Berikut Jadwal UTBK lengkap.
TRIBUNNEWS.COM - Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) akan dimulai pada Sabtu (13/4/2019) dan Minggu (14/4/2019) mendatang.
Hal ini diumumkan akun Instagram resmi Sekretariat SBMPTN, @sekresbmptn, Minggu (7/4/2019).
UTBK merupakan satu persyaratan wajib untuk mendaftar Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi (SBMPTN) 2019.
Nah, bagi peserta yang memilih tanggal 13 dan 14 April 2019 untuk mengikuti tes, Sekretariat SBMPTN meminta agar peserta memperhatikan jadwal tes.
Pasalnya, akan ada dua sesi dalam satu hari dalam pelaksanaan UTBK 2019.
Sesi pagi, dimulai pukul 07.30 waktu setempat, sedangkan sesi siang dimulai pukul 12.30 WIB.
Baca: Info Terkini UTBK 2019: Peserta Diminta Unduh Kartu Peserta UTBK yang Baru
Berdasar jadwal pelaksanaan UTBK yang dirilis Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), setidaknya ada empat kegiatan yang dilakukan peserta saat UTBK.
Untuk sesi pagi, pukul 07.30-07.35 waktu setempat, peserta masuk ruang ujian; 07.35-07.55 akan dilakukan pemeriksaan identitas/dokumen yaitu kartu peserta UTBK.
Dilanjutkan latihan selama lima menit, mulai pukul 07.55-08.00.
UTBK dimulai 08.00 hingga 11.45 waktu setempat, di mana peserta mulai mengerjakan soal Tes Potensi Skolastik (TPS) dan Tes Kompetensi Akademik (TKA).
Sama halnya dengan sesi siang.
Peserta masuk ruang ujian mulai pukul 12.30-12.35, dilanjutkan pemeriksaan identitas/dokumen yaitu kartu peserta UTBK, pukul 12.35-12.55.
Juga ada latihan selama lima menit, mulai pukul 12.55-13.00.
UTBK sesi dua dimulai 13.00 hingga 16.45 waktu setempat.
Peserta dapat mengerjakan soal Tes Potensi Skolastik (TPS) dan Tes Kompetensi Akademik (TKA).
Selain itu, peserta wajib hadir 30 menit sebelumnya.
Sekretariat SBMPTN mengimbau agar para peserta UTBK mengecek kembali lokasi dan ruang di mana akan mengikuti tes.
Bila perlu, lanjut Sekretariat SBMPTN, peserta bisa kembali login dan cocokkan kembali kartu tanda peserta di laman pendaftaran UTBK.
Berikut link untuk login di laman pendaftaran UTBK
Yang harus diketahui selanjutnya, penyelenggaraan UTBK 2019 akan dilaksanakan hanya pada hari Sabtu dan Minggu, sebanyak 10 kali.
Dikutip dari laman resmi LTMPT, setiap hari terdapat dua sesi tes, yaitu pagi dan siang sebanyak 20 sesi (kecuali hari libur Nasional).
Bagi pendaftar UTBK Gelombang 1, pelaksanaan UTBK akan digelar mulai 13 April hingga 4 Mei 2019.
Khusus peserta Tuna Netra, waktu ujian yang tersedia hanya pada tanggal 4 Mei 2019 pagi, yaitu mulai pukul 07.30 hingga 11.45 waktu setempat, pada ruang khusus.
Sementara bagi pendaftar UTBK Gelombang 1, pelaksanaan UTBK akan dilaksanakan mulai 11 hingga 26 Mei 2019.
Bagi peserta Tuna Netra, waktu ujian yang tersedia hanya pada tanggal 25 Mei 2019 pagi, yaitu mulai pukul 07.30 hingga 11.45 waktu setempat, pada ruang khusus.
Berikut jadwal lengkap pelaksanaan UTBK 2019.
Sebelumnya, Sekretariat SBMPTN juga meminta agar peserta login kembali ke laman pendaftaran UTBK untuk mengunduh Kartu Peserta UTBK terbaru.
"Peserta UTBK diharap login kembali ke laman Pendafaran UTBK untuk mengunduh KARTU PESERTA UTBK yang terbaru," tulis akun Sekretariat SBMPTN.
Sementara itu, hasil UTBK 2019 dapat dilihat 10 hari setelah mengikuti UTBK.
Peserta dapat melihatnya di laman https://pengumuman-utbk.ltmpt.ac.id menggunakan username dan password yang dipakai saat pendaftaran UTBK.
Sebagaimana diketahui, UTBK 2019 dapat diikuti oleh siswa lulusan tahun 2017, 2018, dan 2019 dari pendidikan menengah (SMA/MA/SMK) dan sederajat, serta lulusan Paket C tahun 2017, 2018, dan 2019.
UTBK menggunakan soal-soal ujian yang dirancang sesuai kaidah akademik untuk memprediksi keberhasilan calon mahasiswa di semua program studi.
Pelaksana UTBK dilakukan oleh LTMPT.
Keunggulan pelaksanaan UTBK oleh LTMPT di antaranya, tes dilakukan lebih dari satu kali, peserta mengikuti maksimal 2 dua kali tes, dan hasil tes diberikan secara individu 10 hari setelah pelaksanaan tes.
Berikut jenis tes yang akan diujikan dalam UTBK 2019:
- Tes Potensi Skolastik (TPS) mengukur kemampuan kognitif, yaitu kemampuan penalaran dan pemahaman umum yang penting untuk keberhasilan di sekolah formal, khususnya pendidikan tinggi.
Kemampuan ini meliputi kemampuan penalaran umum, pengetahuan kuantitatif, pengetahuan dan pemahaman umum, serta kemampuan memahami bacaan dan menulis.
- Tes Kompetensi Akademik (TKA) mengukur pengetahuan dan pemahaman keilmuan yang diajarkan di sekolah dan diperlukan seseorang agar dapat berhasil dalam menempuh pendidikan tinggi.
TKA juga mengukur kemampuan kognitif yang terkait langsung dengan konten mata pelajaran yang dipelajari di sekolah.
Penekanan tes pada Higher Order Thinking Skills (HOTS).
Tidak hanya UTBK 2019, soal HOTS juga akan diberikan dalam UNBK 2019.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir dalam konferensi pers Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri 2019 di Ruang Sidang Utama, Gedung D Kemenristekdikti, Senin (22/10/2018).
Soal HOTS atau soal dengan kemampuan analisa tinggi dipastikan akan muncul di soal UTBK.
Menurut Nasir, kemampuan menganalisa merupakan hal yang penting.
"Kemampuan calon mahasiswa untuk menganalisa adalah hal yang penting," tegas Nasir dikutip dari Kompas.com.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua LTMPT Prof Ravik Karsidi.
"Dengan soal HOTS dimungkinkan untuk membuat jenis soal sama, namun pertanyaan akan berbeda," ujarnya.
Ia menyebutkan, hal ini bertujuan menjaring calon mahasiswa berkualitas serta sesuai perkembangan teknologi informasi di era digital.
Dikutip Tribunnews.com dari journal.unnes.ac.id, HOTS merupakan kemampuan untuk menghubungkan, memanipulasi, dan mengubah pengetahuan serta pengalaman yang sudah dimiliki secara kritis dan kreatif dalam menentukan keputusan untuk menyelesaikan masalah pada situasi baru.
Siswa dianggap mampu menyelesaikan sebuah masalah apabila mampu menelaah suatu permasalahan dan menggunakan pengetahuannya ke dalam situasi baru.
Masih mengutip dari sumber yang sama, peserta didik dikatakan mampu menyelesaikan suatu masalah apabila peserta didik tersebut mampu menelaah suatu permasalahan dan mampu menggunakan pengetahuannya ke dalam situasi baru.
Soal HOTS akan mendorong siswa untuk berpikir dengan penalaran tingkat tinggi yang tidak terpaku hanya pada satu jawaban yang diperoleh dari proses menghafal.
(Tribunnews.com/Sri Juliati/Miftah)