Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perbandingan Hasil Quick Count Litbang Kompas dan Real Count KPU Sejak 2007

Perbandingan Hasil Quick Count Litbang Kompas dan Real Count KPU Sejak 2007

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Perbandingan Hasil Quick Count Litbang Kompas dan Real Count KPU Sejak 2007
Kompas.com
Membandingkan Hasil Quick Count Litbang Kompas dengan KPU Sejak 2007 

TRIBUNNEWS.COM - Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto telah mendeklarasikan kemenanganya pada Pilpres 2019 meski hasil hitung cepat menunjukkan bahwa capres nomor urut 01, Joko Widodo lah pemenangnya.

Prabowo Subianto menolak hasil hitung cepat berbagai lembaga survei dan memilih untuk lebih percaya pada perhitungan yang dilakukan tim internalnya.

Prabowo juga menyebut lembaga tersebut menggiring opini.

"Saya tegaskan di sini, kepada rakyat Indonesia bahwa ada upaya dari lembaga-lembaga survei tertentu yang kita ketahui sudah bekerja untuk satu pihak untuk menggiring opini seolah-olah kita kalah," ungkapnya di Rumah Kertanegara, Rabu (17/4/2019) sore, dilansir oleh Kompas.com.

Prabowo mengklaim telah memenangkan Pilpres 2019 dengan 62% suara.

Hasil itu, menurutnya, diperoleh dari real count di 320.000 TPS.

Lantas, seberapa akuratkah quick count atau hitung cepat lembaga survei dengan real count atau perhitungan manual yang dilakukan KPU?

Berita Rekomendasi

Litbang Kompas merupakan salah satu lembaga yang melakukan hitung cepat pada Pilpres 2019 ini.

Hasilnya, dengan sampel masuk 97 persen, Jokowi-Ma'ruf unggul dengan 54,52 persen, sementara Prabowo-Sandi 45,48 persen.

Hasil ini tak jauh berbeda dengan hitung cepat delapan lembaga lainnya.

Ini bukan kali pertama Litbang Kompas melakukan hitung cepat.

Litbang Kompas telah melakukan hitung cepat pemilu sejak tahun 2007, mulai dari Pilkada DKI 2007, Pilkada Jawa Barat 2008, Pilkada Jawa Timur 2008, Pilkada Jakarta 2012 Putaran I dan II, Pilkada Jawa Barat 2013, Pilkada Jawa Tengah 2013, Pemilu Presiden dan Legislatif 2014, Pilkada DKI Jakarta 2017 Putaran I dan II, Pemilu Jawa Barat 2018, Pemilu Jawa Tengah 2018, Pemilu Jawa Timur 2018 hingga Pemilu 2019.

Hasilnya, seluruh perhitungan masih di bawah margin of error dan cenderung berbeda tipis dengan hasil akhir KPU.

Contohnya, pada Pilkada DKI Jakarta 2007, pasangan Fauzi Bowo-Prijanto memperoleh suara 57,76% sedangkan Adang Daradjatun-Dani Anwar memperoleh 42,24% berdasarkan Litbang Kompas.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas