Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Misteri Obrolan Presiden Soekarno VS Marilyn Monroe

Tak ada yang tahu obrolan Bung Karno dan Marylin Monroe saat bertemu di sebuah pesta, Mei 1956.

Penulis: Agung Budi Santoso
zoom-in Misteri Obrolan Presiden Soekarno VS Marilyn Monroe
Dokumentasi
Presiden Soekarno saat bertemu Marilyn Monroe dalam sebuah pesta di Hollywood, Mei 1956. 

Tribunnews, Agung Budi Santoso

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Heboh film Hollywood "My Week With Marilyn" yang dibintangi aktris Michele Williams mengingatkan masyarakat Indonesia pada kedekatan mendiang Bung Karno dengan bintang panas perfilman Amerika era 1950-an nan legendaris, Marilyn Monroe.

Apalagi sejak lama foto-foto pertemuan Presiden Soekarno dengan Marilyn Monroe pada sebuah pesta di bulan Mei 1956 itu penuh misteri. Tak satu pun yang tahu, apa yang mereka bicarakan berdua.

Tak ada yang tahu, mengapa seorang presiden dari negara dunia ketiga bertemu dan mengobrol akrab dengan selebriti Hollywood?

Di berbagai blog seperti "People Defense" atau situs "This Is Marilyn" pun tak ada penjelasan mengenai isu obrolan dua tokoh beda latarbelakang itu. Yang jelas mereka tampak akrab, sangat dekat, meski baru pertama kali bersua.

Yang semua orangtahu, Soekarno semasa hidupnya memang dikelilingi banyak wanita cantik.

Dibanding presiden-presiden lain yang kemudian memerintah negeri ini, Soekarno memang paling banyak menikahi wanita. Totalnya 9 wanita, mulai dari Oetari hingga Heldy Djafar. Nama-nama lain meliputi Hartini, Inggit Ganarsih, Fatmawati, Yurike Sanger, hingga Dewi Soekarno.

Berita Rekomendasi

Tentang kedekatannya dengan wanita-wanita cantik, Soekarno suatu kali berkata, "Orang mengatakan Soekarno suka melihat perempuan cantik dengan sudut matanya. Itu tidak benar! Soekarno suka memandangi perempuan dengan seluruh bola matanya!"

Nah, salah satu perempuan yang suka dipandangi "Putra Sang Fajar" dengan seluruh bola matanya adalah seorang bintang Hollywood, Marilyn Monroe, sosok legendaris yang penyebab kematiannya masih misterius hingga kini.

Menurut penuturan Iwan Satyanegara Kamah di Koran Tempo, edisi Minggu, 3 Juni 2001, perjumpaan Soekarno dan Marilyn tak mungkin terjadi tanpa jasa Joshua Logan, sutradara film Bus stop. Saat itu Marilyn tengah sibuk syuting film tersebut bareng Logan.

Bos Motion Picture Producers Association kala itu, Eric Johnston mengadakan pesta di Beverly Hills Hotel, Hollywood untuk menyambut kunjungan Bung Karno.

Sebetulnya, Marilyn tak diundang ke pesta itu. Namun, usai syuting Bus Stop hari itu, Logan mengajak Marilyn. "Saya ingin kau datang menemui sahabat saya nanti malam," kata Logan pada Marilyn.

Marilyn patuh pada permintaan sang juragan meski esok harinya dia akan berulang tahun ke 30 dan malam itu mesti terbang ke New York untuk sebuah acara. Marilyn akhirnya datang ke pesta Soekarno mengenakan gaun hitam.

Kehadirannya menjadikan suasana pesta lebih semarak. Apalagi, di pesta itu juga sudah hadir beberapa bintang Hollywood lain seperti Gregory Peck, George Murphy, dan Ronald Reagan yang kelak jadi presiden AS.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas