Kisah Dua Ibu yang Tak Kenal Lelah Memberantas Malaria
Kisah film "Mary & Martha". Film HBO ini mengisahkan dua perjuangan ibu yang tak kenal memberantas malaria.
Penulis: Daniel Ngantung
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Daniel Ngantung
TRIBUNNEWS.COM - Liburan Mary Frank, seorang desainer interior asal Virginia, AS, di Mozambik Afrika berubah menjadi mimpi buruk.
Putra semata wayangnya, George, tergigit nyamuk malaria. Saat itu mereka sedang berada di sebuah resor terpencil. Mary pun kesulitan kendaraan untuk membawa segera putranya ke rumah sakit.
Sayang, setelah berbagai upaya penyelamatan dilakukan, nyawa George tidak tertolong.Mary pun pulang ke Amerika dengan hati yang hancur untuk mengubur putranya.
Kesedihan yang tak kunjung usai rupanya mendorong Mary kembali ke Afrika untuk memulihkan diri.
Di sana, ia bertemu Martha O'Connell, perempuan Inggris yang juga kehilangan putra semata wayang, Ben, karena malaria pula.
Ben yang berumur 24 tahun, terjangkit Malaria saat menjalani tugasnya sebagai pengajar sukarelawan di sebuah panti asuhan di Mozambik.
Kedua perempuan itu bersama-sama ke panti asuhan tempat Ben dulu bekerja. Mereka tersentuh dengan kegembiraan anak-anak juga masyarakat yang ada di sana, termasuk pada Micaela, rekan sesama pengajar sekaligus kekasih Ben.
Ketika Mary dan Martha mengingat kenangan indah sebagai orang tua, mereka semakin memahami risiko malaria yang mengancam anak-anak di Afrika dan wilayah lainnya di seluruh dunia.
Dua ibu itu yakin penyakit Malaria sebenarnya sangat bisa diobati dan dicegah dengan pendanaan dan perlindungan tepat.
Tak ingin lebih banyak lagi anak tak berdosa meninggal, akhirnya mereka memutuskan untuk turun langsung memerangi Malaria.
Mary terjun ke ranah politik. Ia pergi ke Washington melobi senator setempat untuk meningkatkan pendanaan pencegahan malaria. Sayangnya, tak begitu berhasil.
Ketika Martha tiba-tiba datang berkunjung, Mary kian terdorong untuk terus meloby . Hasil permohonan pantang menyerah Mary ke dewan Amerika (Capitol Hill) dan "kesaksian" Martha akhirnya berhasil mengetuk pintu hati para anggota komite
Mereka kembali ke Afrika dengan obat-obatan dan perlengkapan yang sangat dibutuhkan di sana.
Itulah cuplikan kisah film "Mary & Martha". Film HBOyang diproduksi oleh Working Title Television/WTTV Production, bekerjasama dengan BBC dan NBC Universal ini dibintangi oleh Hilary Swank dan nominane Oscar Brenda Belthyin.
Film ini membuka mata kita betapa kita harus mewaspadai penyakit ini. Di Indonesia sendiri, ada beberapa daerah endemis malaria berat seperti Nusa Tenggara Barat (NTB), 20 kasus di antara 1000 penduduk, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Maluku antara 20-50 kasus, sedangkan di Maluku Utara dan Papua lebih dari 50 kasus.
Film Mary and Martha akan ditayangkan secara eksklusif di HBO dan HBO HD malam ini, bertepatan Hari Malaria Sedunia, pada pukul 19.30 WIB.
Jam tayang lainnya adalah Jumat 11.50 WIB dan pada Minggu, 12 Mei, pukul 14.00 WIB.