TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Astrid Tiar Yosephine akhirnya angkat bicara seputar kelahiran putrinya, Dialusita Anabel Esteressa Tiorina Situmorang (4 bulan). Astrid mengaku sempat mengalami keracunan alias pre eklamsia.

Lebih menyedihkan, Astrid mengalami kebocoran ginjal sehingga protein yang masuk ke tubuhnya tak sampai ke sang jabang bayi, melainkan hilang bersama urine.

 "Sempat keracunan waktu kehamilan karena tensi tinggi. Normalnya 120 mm/Hg, tapi selama hamil empat bulan malah 140 sampai 145 mm/Hg. Dokter sudah wanti-wanti harus tenang, karena tensi tinggi ginjal bocor. Ginjal kerja cuma satu, protein enggak ke bayi, tapi keluar itu lewat urine," kata Astrid di studio Hanggar Teras, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (7/5/2013) malam.

 Demi putri pertamanya, Astrid rela mengonsumsi delapan butir putih telur setiap harinya. Hal itu dilakukan demi memperoleh protein yang memadai untuk Anabel. Alhasil, bentuk tubuh Astrid kala itu jadi membesar saat hamil dan pasca melahirkan. Sedihnya lagi, kata Astrid, anaknya sempat masuk ICU (Intensive Care Unit) usai dilahirkan.

 "Aku makan putih telur. Normalnya dua butir, pas hamil aku makan delapan butir. Mungkin itu yang menyebabkan badan aku gemuk. Terus, aku seminggu bisa tiga kali ke dokter karena proteinku ada di bawah rata-rata. Sekarang sudah normal. Anak sekarang sehat, cuma pas lahir sempat masuk ICU," tutur Astrid.

 Senang bisa melahirkan anak pertamanya, Astrid juga dibayang-bayangi rasa sedih. "Sedih pasti, pas USG ada hasil yang di bawah garis normal, ada yang di bawah rata-rata apalagi ginjalnya. Aku pasrah. apapun yang ada dilakukan. Aku sampai susah melek karena enggak minum obat sampai badannya meriang. Demi anak, apapun aku lakukan, yang penting sehat." (Tabloidnova.com/Okki)
.