Dua Aktor Ini Kesulitan Akting Bicara Dalam Logat Jawa dan Jepang
Dua aktor ini tidak bisa berbahasa Jawa. Itu yang bikin mereka sulit akting berbahasa Jawa di film Sang Kiai.
Penulis: Danang Setiaji Prabowo
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang S Prabowo
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Bermain dalam film 'Sang Kiai', aktor Adipati Dolken dan Dimas Aditya membeberkan berbagai kendala yang dihadapi selama proses syuting film yang mengangkat perjuangan tokoh nasional KH Hasyim Asy'ari.
Adipati mengatakan ia lahir di tahun 1990-an dan sebelumnya tak mempunyai gambaran bagaimana kehidupan di tahun 1942-1947, terutama pada masa kependudukan Jepang.
"Bagaimana caranya saya bisa jadi manusia di tahun segitu, 1942-1947. Karena begitu saya lahir, sudah tahunya ponsel, komputer, segala macam. Kemudian saya juga enggak bisa bahasa Jawa, dan harus berlogat Jawa di film ini," ujar pemeran tokoh Harun itu di kawasan Epicentrum, Selasa (21/5/2013) malam.
Sedangkan Dimas Aditya, mengatakan dirinya berperan sebagai Husyeon yang merupakan penduduk pribumi yang menjadi penterjemah bagi komandan tentara Jepang.
Menurutnya ia harus belajar dua minggu untuk belajar bahasa Jepang dan menyesuaikan tekanan-tekanan logatnya.
"Saya dua minggu belajar bahasa Jepang untuk jadi penterjemah. Tantangannya, harus belajar agar mimik kita sesuai dengan tekanan-tekanan dalam bahasa Jepang," tandasnya.