Nina Septiani Lebih Lapang Dada Setelah World Muslimah 2012
Hidup Nina Septiani berangsur berubah setelah memenangkan World Muslimah 2012, sebuah ajang kecantikan muslimah tingkat internasional.
Penulis: Daniel Ngantung
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Daniel Ngantung
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hidup Nina Septiani berangsur berubah setelah memenangkan World Muslimah 2012, sebuah ajang kecantikan muslimah tingkat internasional.
Ditemui TRIBUNnews.com usai jumpa pers 3rd Annual Award of World Muslimah 2013 di Plaza Blok M, Jumat (28/6/2013), perempuan ini berbagi kisah dan pengalaman menjadi seorang pemenang World Muslimah 2012.
Segala pelajaran spiritual, seperti cara memahami Al-qur'an, yang ia dapatkan selama karantina, diakuinya, membuat kualitas hidupnya membaik.
"Kalau dulu hanya bisa membaca dengan lancar, sekarang aku lebih memahami apa makna dari ayat-ayat Al-qur'an untuk kehidupanku," ujar perempuan kelahrian Jakarta, 12 September 1989 ini.
Lebih lapang dada dan panjang sabar, begitu Nina menjelaskan bentuk perubahan yang dialaminya. Semuanya langsung teruji tak lama setelah perempuan berdarah Solo ini dinobatkan sebagai World Muslimah 2012.
"Banyak yang memberikan kritik tapi tidak membangun terutama tentang gaya berbusana dan hubungan asmara. Jadi muslim harus begini dan begitulah sepertinya harus serba sempurna. Padahal tidak seperti yang mereka lihat. Segala sesuatu ada proses," tutur Nina.
Ia pun menananggapinya dengan lapang dada dan menggapnya sebagai angin lalu. Saat kritikan datang lewat Twitter, Nina memilih untuk bungkam karena berdebat di jejaring sehat tidak sehat.
Beda kalau dikritik saat berbicara langsung, Nina akan melibatkan diri dalam debat yang sehat.
"Butuh kesabaran pastinya. Kita harus mengerti setiap orang punya karakter yang berbeda," ujar Nina.