Ketua Hipmi Samarinda Dipaksa Kanaya Tabitha Membeli Baju Bekasnya
Ketua Hipmi Samarinda merasa dipaksa membeli baju-baju bekas show desainer Kanaya Tabitha yang nggak laku.
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Heribertus Irwan Wahyu Kintoko
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Himpunan Pengusaha Muda (Hipmi) Samarinda, Kalimantan Timur, Priskilla Evalianitha mengaku, dirinya dipaksa Kanaya Tabitha (41) untuk membeli baju-baju rancangan desainer kondang tersebut pada 24 Januari 2013.
"Saya merasa dimanipulasi dan dipaksa membeli baju-baju bekas 'show' dia yang nggak laku," ujar Evalian --sapaan akrab Priskilla Evalianitha-- lewat telepon, Rabu (10/7/2013). Dari puluhan baju yang ditawarkan, Evalian memilih lima baju saja.
Evalian lalu sepakat membeli tiga baju pesta dan dua baju kasual rancangan Kanaya Tabitha (41) alias Key yang harga totalnya Rp 26 juta. Saat itu, Evalian membayar uang muka sebesar Rp 10 juta sebagai tanda jadi.
Sisa uangnya yang Rp 16 juta, ditransfer Evalian oleh Risa, asistennya, ke rekening Key. "Saya ini hanya membayar baju yang saya inginkan saja," cerita Evalian yang menolak melakukan penipuan dan penggelapan seperti tuduhan Key.
Sama seperti baju-baju lawas rancangan Key itu, Evalian juga mengaku tidak berminat membeli dua kalung mutiara dan satu gelang mutiara --menurutnya seharga Rp 70 juta-- dari Key. "Saya nggak berminat membeli," tegas Evalian.
Evalian tidak berminat membeli perhiasan karena Key tidak melengkapinya dengan sertifikat. "Dia (Key) bilang, bawa dulu aja. Sertifikatnya nanti akan dibuatkan," ujarnya. Dua kalung itu juga ditolak Evalian karena sempat dua kali diperbaiki.
"Kalung nggak kokoh pembuatannya, dan putus ditempat umum, kok dijual. Kan malu pakainya," ujar Evalian yang menganggap, Key memaksa dirinya membeli kalung dan baju rancangan dia. "Dimana penipuan saya?" tanya Evalian.