Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Kronologi Konflik Desainer Kanaya Tabitha dan Ketua Hipmi Samarinda

Inilah kronologi tuduhan penggelapan oleh Ketua Hipmi Samarinda yang ditudingkan desainer kondang Kanaya Tabitha.

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Kronologi Konflik Desainer Kanaya Tabitha dan Ketua Hipmi Samarinda
Istimewa
Kanaya Tabitha, desainer mode 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Heribertus Irwan Wahyu Kintoko

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Desainer kondang Kanaya Tabitha (41) kembali mendatangi Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya untuk memberi keterangan tambahan atas pengaduannya pada Priskilla Evalianitha, Rabu (10/7/2013) siang.

Key --sapaan akrab Kanaya Tabitha-- menjelaskan sepenggal kronologis dugaan penipuan dan penggelapan yang dilakukan pengusaha muda, produser film dan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Samarinda tersebut.

Key yang kini kerap mondar-mandir Jakarta dan Kanada itu menceritakan, dirinya kenal Evalian pada 24 Januari 2013 di acara fesyen 'show' di Samarinda. Usai berkenalan itu, Evalian berminat memberi 15 potong baju rancangan Key.

Selain baju-baju seharga Rp 95 juta, lanjut Key, Evalian juga membeli perhiasannya senilai Rp 80 juta yang terdiri dari satu kalung mutiara dan dua gelang mutiara.

"Dia (Evalian) berjanji, akan membayar 7 Februari 2013," ujar Key. Pada 11 Februari 2013, Key menagih dan coba mengingatkan pelunasan pembayaran. Tapi saat itu, Evalian beralasan sibuk ke luar negeri.

Begitu menunggu hampir dua bulan, 24 Januari sampai 5 Maret 2013, baju-baju itu dikembalikan Evalian. "Baju yang sudah dibawa Evalian dikembalikan separuhnya lewat asistennya," jelas Key.

Berita Rekomendasi

Meski kecewa, Key menyetujui yang dikembalikan itu hanya sepasang kebaya merah, bukan setengah baju yang dibelinya. Key merasa dirugikan jika baju-baju yang sudah dikecilkan atau dibesarkan Evalian, dikembalikan padanya.

"Baju yang di vermak tidak saya terima. Tapi baju yang tidak di vermak, saya mau terima, asalkan cepat dilunasi," ceritanya. Pada 5 Maret 2013, Key akhirnya menuliskan kesepakatan baru. Evalian diminta membayarkan Rp 130 juta saja untuk dua perhiasan mutiara dan 11 bajunya. "Saya dijanjikan pembayaran di akhir Maret, paling lama April dilunasi," katanya.

Tetapi, ketika April 2013 ditagih kembali, Evalian mengaku sedang sibuk mempersiapkan hari pernikahannya. Evalian kembali menjanjikan akan membayarnya pada 21 Mei 2013. Sayangnya, janji tinggal janji Evalian. Pada 13 Juni 2013, Key coba menyurati Evalian dan memberikan tempo pembayaran sampai 25 Juni untuk menyelesaikan pembayaran. "Tapi dia membalas SMS tidak pantas ke saya," kata Key yang melaporkan Evalian ke polisi, 25 Juni 2013. (kin)

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas