TRIBUNNEWS.COM - Banyak pengetahuan menjadi tuntutan baru bagi Susan Bachtiar.

Tanpa bekal informasi yang memadai, Susan akan kesulitan membahas banyak hal dengan orang lain.

Susan kini merasa sudah berumur dan ia tidak mau jadi orang yang tidak tahu apa-apa.

"Untuk mahir mungkin tidak, tetapi minimal mengetahui informasi terbaru di permukaan sudah cukup. Jangan sampai nggak tahu sama sekali," katanya di sela acara di Yayasan Jantung Indoensia, Menteng, Jakarta.

Susan Bachtiar rajin buka Google untuk belajar banyak hal.

"Sampai ada yang bilang aku ini Miss Google. Itu karena hampir setiap saat aku berselancar di Google untuk cari tahu banyak hal. Bisa dibilang belajar juga lah. Mulai dari urusan keluarga, keuangan, bisnis, kesehatan, sampai informasi tentang masalah perkotaan," katanya.

Susan tidak menampik bahwa di zaman masyarakat bergadget ini sebenarnya kita banyak diuntungkan. Tentunya keuntungan di bidang informasi terbaru.

Buat Susan, kini segalanya dibuat jadi jauh lebih mudah dan ringkas. Semuanya ada di genggaman tangan. Itu pula yang menjadikan Susan setia dengan Google untuk belajar.

"Kalau sudah mulai lelah baca buku atau media lainnya, cobalah untuk terus banyak baca meski itu sebatas permukaan yang didapat dari Google. Yang paling penting manfaatnya. Kita jadi tetap tahu dan mampu ikutan berdiskusi. Jadi, nantinya nggak bengong doang," ujar Susan dengan tersenyum.

Satu hal yang mendorongnya belajar adalah rasa penasarannya. Kalau orang sudah tidak punya rasa penasaran, tentu sudah tidak mau lagi berpikir. Padahal, berpikir dan penasaran itu bikin otak bekerja.

"Kalau diam saja, aku yakin tidak ada inisiatif. Inovasi juga nggak muncul. Padahal, itu nggak sehat. Sehat bukan sebatas fisik, tetapi juga pikiran dan batin," ujar wanita yang berprofesi sebagai guru taman kanak-kanak dan presenter ini.

Selengkapnya di edisi cetak Berita Kota Super Ball