TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Kesunyian malam tepi pantai Harbour Bay, Jodoh, Batam, Kepulauan Riau, bergemuruh, Sabtu (21/9/2012) malam, pukul 20.00 WIB.

Kegundahan pengunjung ASEAN Jazz Festival Ke-6 sirna ketika tembang berjudul Ask Teranesi karya Naseem Nahid didendangkan.

Selama dua puluh lima menit di atas panggung utama, vokalis jazz dari Amerika Serikat, ini menyanyikan tiga buah lagu, Beni Unutma, Aziz Dostun, dan Ask Teranesi.

Panasnya tepi pantai terusir oleh semilir angin sepoi-sepoi. Gitaris Aslan Burhan dari Turki yang berduet dengan Naseem Nahid menciptakan gelora penonton untuk menepukkan tangan sebagai tanda ketakjuban.

Lentik jari tangan Agam Hamzah memainkan not-not gitar membuai ratusan pengunjung.

Cabikan bass Adi Darmawan, lengkingan seruling Sa'atsyah, dan harmonisasi perkusi Steve Thornton mengusir sepi.

Gaun putih menjulur ke lantai membaluti penampilan Naseem malam itu. Merdunya suara dan keanggunan gaunnya melahirkan kecantikan yang alami.

Selama pertunjukkan, pengunjung tidak bergerak sedikitpun. Mereka larut dalam alunan musik bernuansa Timur Tengah yang mendayu-dayu.

Ratusan penikmat musik jazz yang hadir sejak pukul 19.00 WIB bersila di depan panggung sebelum pesohor jazz tampil menghibur.

Dengan sabar menunggu aksi panggung yang dramatis dan energik. Tiada jarak antara musisi dengan pengunjung.

Sebelum dan sesudah bermain, pengunjung melakukan foto bersama musisi penuh dengan keakraban.

Naseem Nahid usai tampil apik sangat bersahaja. Ia mengatakan bergembira sekali dapat menghibur masyarakat dalam pagelaran ASEAN Jazz Festival Ke-6.

Harapannya, setiap even jazz di Batam, ia tidak ingin melewatkannya. Keinginannya untuk memberikan hiburan secara kontinyu karena panggilan jiwa.

Musik, baginya, memberikan kebahagiaan yang tiada terukur dari kedalaman jiwa.

"Saya sangat bahagia bisa bersama-sama masyarakat lintas etnis di sini. Harapan saya di festival berikutnya bisa hadir dan memberikan yang terindah untuk semuanya," ujar Naseem Nahid kepada Tribun Batam, Sabtu (21/9/2013) usai tampil.

Pada perjamuan hari kedua dan sekaligus akhir dari pertunjukkan ASEAN Jazz Festival Ke-6, direktur festival, H Dwiki Dharmawan menyatakan kesiapannya.

Terutama untuk even jazz ketujuh tahun 2014 mendatang. Menurutnya, jazz pada masa dahulu hanya bisa dinikmati kalangan tertentu saja.

Kini, dua kali digelar festival di Batam, ketertarikan masyarakat untuk hadir sangat luar biasa.

"Alhamdulillah. Insya Allah siap untuk even festival jazz tahun depan. Saya amati masyarakat Batam dan Kepri sudah bisa menimati musik jazz. Semoga bisa bertambah lagi pengunjungnya nanti," ujar Dwiki di sela-sela acara. (Candra Pusponegoro)