Charles Bonar Sirait Garap Buku Gus Dur
Charles Bonar Sirait sangat antusias saat didapuk menjadi salah satu penulis dalam penggarapan buku tentang kiprah Gus Dur di tanah Papua.
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Warta Kota, Ign Agung Nugroho
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Charles Bonar Sirait (42) mengaku mengagumi sosok mendiang Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Oleh sebab itu, iapun sangat antusias saat didapuk menjadi salah satu penulis dalam penggarapan buku tentang kiprah Gus Dur di tanah Papua.
Charles mengatakan, apa yang dilakukan Gus Dur di bumi Cendrawasih itu direkam dalam buku berjudul "Gus Dur Guru Papua". "Ini baru sebagian dari jasa-jasa beliau bagi bangsa ini," kata Charles ditemui di kawasan, Cawang, Jakarta Timur baru-baru ini.
Dalam kacamata Charles, Gus Dur adalah tokoh yang peduli dengan masalah pendidikan yang saat ini tengah dalam masa krisis. "Seandainya saja Gus Dur masih bersama kita, ia tentu akan mendorong perubahan bagi dunia pendidikan Indonesia. Yang menurut saya makin tidak menentu arahnya," kata pria yang dikenal sebagai presenter di banyak program televisi itu.
Charles menuturkan, apalagi saat ini Indonesia yang menempati peringkat 64 dari 65 negara Programme International Study Assesment Riset tahun 2012. "Kalau beliau (Gus Dur) masih ada masih ada ini pasti akan membuatnya gelisah. Beliau tentunya akan memberikan solusi cerdas untuk persoalan ini," kata selebritas yang selama ini dikenal peduli pada dunia pendidikan.
Charles menjelaskan, dunia pendidikan Indonesia pada umumnya dan Papua pada khususnya saat ini sangat tidak mencerminkan cita-cita kemerdekaan RI yang tertuang dalam Pembukaan UU 1945. Itu artinya, kata Charles bangsa ini harus lebih memperhatikan masalah kualitas pendidikan dan bukan hanya memperhatikan masalah pembangunan fisik seperti gedung sekolah.
"Memang pembangunan gedung fisik sangat diperlukan, namun yang lebih penting adalah masalah pembangunan kualitas pendidikan," katanya.
Charles juga menekankan kalimat "mencerdaskan kehidupan bangsa "di alinea ke-4 pembukaan UUD 1945 sebagai sebuah hak yang harus dirasakan semua rakyat Indonesia termasuk masyarakat Papua, tanpa diskriminasi. "Jadi semua rakyat memiliki hak untuk cerdas," tegas pemilik sekolah public speaking Charles Bonar Sirait itu.
Rencananya buku Gus Dur Guru Papua itu akan dirilis pada 11 Maret 2014 mendatang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.