Piyu Pilih Manohara Karena Mudah Disakiti
Satriyo Yudi Wahono atau Piyu, sebetulnya tak sengaja jadi sutradara.
Penulis: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satriyo Yudi Wahono atau Piyu, sebetulnya tak sengaja jadi sutradara.
Ia terpaksa mengambil alih tugas orang lain karena berhalangan untuk menyutradarai "Jernih" sub judul film dalam omnibus "Aku Cinta Kamu"
Ia kemudian nekat mengambil alih tugas tersebut, dengan bekal pemahaman terhadap isi naskah dan plot cerita sehingga memudahkannya dalam eksekusi. Salah satu tugasnya yakni, memilih pemain.
"Saya cari dua cowok. Yang pasti harus ada yang ganteng tapi beloon, dan yang satu sangar tapi dia detail. Duo ini cocok. Keduanya dikisahkan suka sama cewek yang punya suami," ucapnya, Selasa, (4/3/2014), ditemui di kawasan Epicentrum, Kuningan, Jakarta.
Ia memilih Dimas Anggara sebagai Tora dan Gofar Hilman sebagai Gofar. Adapun tohok Haji Jo'e diperankan oleh Joe P-Project, membuat peran antagonis yang seharusnya galak dan seram jadi terkesan kocak.
Satu lagi, ia membutuhkan pemain wanita yang akan menjadi rebutan Tora dan Gofar. Perempuan itu pula dikisahkan sebagai calon istri Haji Jo'e. Ia memilih Manohara Odelia Pinot, memerankan Elena, tokoh perempuan itu.
"Saya pilih Manohara karena mencari tipe yang mudah disakiti," ucapnya.
Piyu memang baru dalam urusan menyutradarai film. Namun, ia punya keyakinan untuk melakukannya. "Kuncinya buat film menurut saya dari skrip. Kalau sudah rapi, tinggal mengeksekusi saja," ucapnya.
Penasaran dengan film debut Piyu yang masuk dalam omnibus "Aku Cinta Kamu" bakal ditayangkan di bioskop pada 6 Maret 2014.