Olga Lydia: Stop Kirim TKI ke Saudi, Sampai Kapan Saweran untuk Cegah Hukuman Mati?
"Stop pengiriman TKI ke Arab. Kita enggak mungkin terus-terusan saweran, untuk selamatkan TKI yang terancam hukuman pancung, " kata Olga Lydia.
Penulis: Willem Jonata
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Olga Lydia prihatin melihat nasib Satinah. Sebab, TKI yang bekerja di Arab Saudi itu, terancam hukuman mati. Eksekusi dijadwalkan pada 3 April 2014, apabila pihak keluarga tidak sanggup membayar uang diyat atau uang tebusan terhadap keluarga majikannya sebesar Rp 21 miliar.
Menurut bintang film "Soegija" itu, sepertinya tak ada tawar menawar lagi. Pemerintah Indonesia harus membantu mengupayakan pembebasan Satinah dari hukuman tersebut. Ini pertaruhan kewibawaan pemerintah di mata rakyatnya.
"Satinah harus diselamatkan. Dia pahlawan devisa kita. Jadi, Pemerintah sudah seharusnya menyelamatkan dia. Kita juga harus membantu," ucapnya, Rabu,(26/3/2014), ditemui di kantor Kemenparekraf, Jakarta.
Olga sangat menyayangkan kejadian itu terus berulang. Sebelum Satinah juga pernah ada TKI yang mengalami nasib serupa. Bahkan ada yang sudah dieksekusi. Makanya, harus ada sikap tegas pemerintah untuk mencegah terjadinya pengiriman TKI ke sana.
Memang tak semua TKI yang bekerja di Arab bernasib sial seperti Satinah. Ada juga yang sukses bekerja di sana. Hanya, menurut dia, sudah terlalu sering peristiwa yang mengancam keselamatan TKI, terutama perempuan.
"Stop pengiriman TKI ke Arab. Kita enggak mungkin terus-terusan saweran, untuk selamatkan TKI yang terancam hukuman pancung, " tandasnya.