Korupsi Menjamur, Lola Amalia Memilih Tuli
Menajamurnya praktik korupsi mengundang kekhawatiran artis sekaligus sutradara Lola Amaria (37). Lola merasa lebih baik menjadi seorang yang tuli.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menajamurnya praktik korupsi mengundang kekhawatiran artis sekaligus sutradara Lola Amaria (37). Melihat kenyataan ini Lola merasa lebih baik menjadi seorang yang tuli.
"Memang untuk saat ini kayanya lebih baik tuli saja," ujar Lola Amaria saat ditemui di Hotel Amarossa, Cilandak, Jakarta Selatan pada Jumat (18/7/2014) malam.
Pemain film "Cao Bau Kan" ini juga mengatakan kini orang-orang lebih memilih untuk tidak mendengar, ketimbang banyak tahu tetapi menuntun ke dalam masalah. Contoh saja dengan praktik korupsi yang sudah sangat menjamur di kehidupan sehari-hari.
Lola Amaria membuat film yang berjudul "Negeri Tanpa Telinga" yang menceritakan soal anti korupsi.
Telinga merupakan panca indera yang penting dalam kehidupan sehari-hari, namun kadang dapat membawa bencana seperti kisah yang diangkat dalam film ini.
Pada film ini diceritakan tentang seorang tukang pijat para pejabat dan orang-orang penting yang terlalu banyak mendengar kisah. Hingga akhirnya kisah tersebut membawa dia ke jurang bencana.
Menurut Lola kisah tersebut sama hal nya dengan keadaan di Indonesia saat ini. Ia berharap film besutan ini dapat menjadi inspirasi untuk pemberantasan korupsi di negeri ini.