Slank Tak Gelar Nonton Bareng Putusan MK di Markasnya
Berbeda dengan keramaian yang terjadi di sekitar kawasan MK, di markas grup Band Slank di Jalan Potlot, Jaksel tak ada aktivitas berarti.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berbeda dengan keramaian yang terjadi di sekitar kawasan Mahkamah Konstitusi (MK), di markas grup Band Slank di Jalan Potlot, Jakarta Selatan hampir tak ada aktivitas berarti, Kamis (21/8/2014).
Pantauan Tribunnews.com, pagar berwarna biru tertutup rapat. Meskipun ada beberapa mobil yang terparkir di halaman, tak ada fans fanatik atau Slanker yang berkumpul.
"Ngga ada (nonton bareng), kami kan relawan bukan simpatisan," kata salah seorang penjaga kepada Tribunnews.com dilokasi.
Menurut pria yang enggan disebutkan namanya tersebut, seluruh personel Slank tak datang ke Potlot hari ini. Selain tak ada kepentingan khusus, markas band dengan vokalis Kaka tersebut juga seolah tak berpengaruh dengan hasil putusan MK terkait gugatan pihak Prabowo-Hatta.
"Kalau ngga ada kepentingan, ya mereka ngga kesini," katanya.
Seperti diketahui Slank adalah satu-satunya band Indonesia yang memiliki komunitas penggemar yang sangat banyak dan fanatik. Jumlah penggemar yang terdaftar dalam keanggotaan klub mencapai hampir setengah juta orang.
Hubungan antara Slank dan para Slanker semakin dekat dengan kegiatan open house di Potlot, nama sebuah gang yang berada di pinggir jalan dari arah Pasar Minggu ke Pancoran. Di tempat itu Slanker bebas datang dan mengobrol.
Band dengan lima personel Bimo Setiawan Almachzumi (Bimbim) drum, Akhadi Wira Satriaji (Kaka) vokal, Ivan Kurniawan Arifin (Ivanka) bass, Abdee Negara (Abdee) gitar Mohammad Ridwan Hafiedz (Ridho) gitar tersebut mendeklarasikan dukunganya kepada pasangan Jokowi-JK.
Bahkan Jokowi pernah beberapa kali bertandang ke Gang Potlot, Jakarta Selatan. Terkini, Joko Widodo datang ke markas berlantai dua dan berbeton milik Slank itu pada Selasa (27/5/2014) silam.
Kedatangan presiden terpilih itu dalam rangka menjaring aspirasi dari kalangan muda. Diketahui, Slank yang telah menghasilkan segudang lagu mempunyai massa basis tersendiri, khususnya dari para Slankers di seluruh Indonesia.
Dari pertemun tertutup itu, Slank mengusulkan 46 nama yang dianggap layak masuk dalam pemerintahan ke Jokowi jika kelak terpilih, mengusulkan 7 ide moral dan menyerahkan manifesto Slank. Semua itu terangkum dalam lima lembar 'Manifesto Cinta'.
Meski mengusulkan sejumlah nama dan menyerahkan sejumlah rekomendasi, Slank tidak mendeklarasikan diri mendukung pasangan bakal capres-cawapres Jokowi-JK.