Saat Harga BBM Naik, Piyu Hindari Beli Saham Dari Sektor Ini
Gitaris grup band Padi, Piyu melihat sektor saham yang akan terkena dampak dari kenaikan harga BBM yakni sektor konsumer dan transportasi.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah dikabarkan akan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi sebelum Desember 2014. Hal ini dipastikan, akan berdampak negatif kepada kinerja keuangan perusahaan, karena beban biaya transportasi akan naik.
Gitaris grup band Padi, Piyu melihat sektor saham yang akan terkena dampak dari kenaikan harga BBM yakni sektor konsumer dan transportasi.
"Yang pasti konsumer, karena membutuhkan transportasi dalam mendistibusikan produknya," kata Piyu dalam acara Gerakan Cinta Pasar Modal, Jakarta, Rabu (12/11/2014).
Sementara, sektor transportasi, kata Piyu, di dalam mengoperasikan kendaraannya pastinya menggunakan BBM. Sehingga, bebannya akan meningkat jika harga tarifnya belum mengalami kenaikan.
Adapun saham sektor konsumer seperti PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Indofood Sukse Makmur Tbk (INDF) dan lain-lainnya. Sementara, sektor transportasi seperti PT Blue Bird Tbk (BIRD), PT Cipaganti Tbk (CPGT) dan lainnya.
"Saham-saham ini perlu dihindarkan dulu," ucapnya.
Dikabarkan, pemerintah akan menaikkan harga BBM pada kisaran Rp 2.000 atau Rp 3.000 per liter.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.