Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Cerita Kegagalan Anindya Sebelum Menyabet Gelar Putri Indonesia 2015

Siapa sangka, Anindya Kusuma Putri, gadis asal Jawa Tengah yang memenangkan ajang kecantikan Putri Indonesia 2015, sebelumnya pernah gagal.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Cerita Kegagalan Anindya Sebelum Menyabet Gelar Putri Indonesia 2015
SILVITA AGMASARI/ KOMPAS.COM
Anindya Kusuma Putri (tengah) sebagai Puteri Indonesia 2015. Di runner up pertama, Chintya Fabiola asal Kalimantan Barat, menempati posisi ini. Kemudian untuk posisi runner up ke dua, ditempati Gresya Amanda Maaliwuga asal Sulawesi Utara. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Siapa sangka, Anindya Kusuma Putri, gadis asal Jawa Tengah yang memenangkan ajang kecantikan Putri Indonesia 2015, sebelumnya sudah pernah mengikuti di ajang yang sama empat tahun silam, yakni pada tahun 2011.

Anin yang masih berusia 19 tahun kala itu hanya berada di peringkat ke dua Jawa Tengah, sampai akhirnya, seniornya Maria Selena berangkat ke Jakarta dan menyabet gelar Puteri Indonesia 2011.

Dalam wawancara yang dilakukan setelah nama Anin diumumkan sebagai pemenang Puteri Indonesia 2015, dirinya tanpa ragu bercerita akan hal tersebut. "Sebelumnya saya pernah gagal tahun 2011, namun hal tersebut tidak membuat saya cepat putus asa. Saya terus menggali potensi, mengukir prestasi dan mempersiapkan diri lebih baik lagi," ujar Anin. Dirinya juga mengakui lebih fokus pada prestasi ketimbang fisik. Ia memilih untuk aktif terlibat dalam organisasi kepemudaan berskala Internasional.

Menjadi Puteri Indonesia 2015, bukan hal mudah bagi Anin. Menurunkan berat badan sebanyak enam kilogram, dari 61 menjadi 56 kilogram harus dilakukannya. Belum lagi bersaing dengan ke-38 finalis dari seleuruh Indonesia yang tentunya memiliki bakat dan kelebihan masing-masing. Tak dipungkiri Anin, ia juga harus menunda skripsi akhirnya agar dapat lebih fokus menjalankan tugasnya sebagai Puteri Indonesia 2015, dan hijrah sementara ke Jakarta.

"Misi selanjutnya adalah belajar lagi, karena masih banyak yang harus saya pelajari, terutama catwalk, pembekalan, dan kegitan lainnya. Doakan saja hari-hari berikutnya akan lebih menyenangkan dan sapat saya jalani dengan sepenuh hati," ujar gadis kelahiran 3 Februari 1992 ini.

Berita Rekomendasi
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas