Duo Serigala dan Personel 3 Kingkong Rebutan Goyang Dribel
Gara-gara memiliki nama goyangan yang sama, grup dangdut Duo Serigala ribut dengan Jevangga alias Jeje, personel grup dangdut 3 Kingkong
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gara-gara memiliki nama goyangan yang sama, grup dangdut Duo Serigala ribut dengan Jevangga alias Jeje, salah satu dari tiga personel grup dangdut 3 Kingkong.
Goyang dribel yang kerap dipamerkan Pamela Safitri dan Ovi Sovianti dengan menggoyangkan bagian dadanya itu diklaim milik Jeje.
Dianggap menjiplak karyanya, Jeje lalu ingin memperkarakan Duo Serigala dengan mengugatnya secara perdata ke pengadilan.
Menurut Heri Wijaya, pengacara Jeje 3 Kingkong, kliennya bahkan menuntut ganti rugi ke Duo Serigala dan Andika Mahesa, personel Band Kangen Lagi yang membentuk Duo Serigala dan goyangan dribelnya itu, sekitar Rp 1 miliar.
Andika sekarang sudah tidak lagi menjadi manajer untuk Pamela dan Ovi.
"Goyangan dribel itu milik klien saya. Sudah dipatenkan dan hak klien saya," kata Heri ketika dihubungi melalui telepon, Rabu (22/4/2015) siang.
Melalui Heri, Jeje berencana melayangkan gugatannya terhadap Duo Serigala dan Andika ke Pengadilan Negeri/Niaga Jakarta Pusat.
Sebelumnya diberitakan, genre musik dangdut, di jaman kiwari, tampak seperti bangun dari mati suri yang dimulai sejak era 1980-an.
Namun, terdapat "jurang" teramat lebar dalam hal identitas dangdut pada era kekinian bila dibandingkan periode terdahulu. Dulu, pesohor dangdut identik dengan suara merdu mendayu yang masih menampilkan khas musikalitas melayu.
Tapi kekinian, dangdut justru identik dengan "goyangan" si biduanita. Sebagian kalangan menilai, perubahan identitas tersebut merupakan hal yang lumrah.
Namun, tak sedikit pula yang justru mengatakan penyanyi yang bermodal "goyangan" belaka malah menurunkan kualitas dangdut secara musikal.
Setidaknya, pendapat yang terakhir diutarakan netizen yang dikejutkan dengan keberadaan duo biduanita dangdut berjuluk "Duo Serigala".
Duo yang dilakoni Ovi dan Pamela ini, mendapat apresiasi beragam yang cenderung berisi kritikan.