Lagu-lagu Mellow Glenn Fredly Menjelma Jadi Karya Sastra
Lewat buku berjudul “Glenn Fredly 20”, kita mendapat terjemahan baru dari lagu-lagu yang telah menjelma menjadi karya sastra baru.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kalau selama ini kita cuma mendengar “kisah sedih dan galau” seorang Glenn Fredly lewat karya-karya musik dan nyanyiannya yang kebanyakan mellow itu, kini lewat buku berjudul “Glenn Fredly 20”, kita mendapat terjemahan baru dari lagu-lagu yang telah menjelma menjadi karya sastra baru.
Ya, momen 20 tahun berkarya ini yang membuat Glenn Fredly Deviano Latuihamallo atau lebih terkenal dengan Glenn Fredly mau menjadikan proyek buku ini sebagai bagian bentuk perayaan perjalanan berkarya selama dua dekade.
“Kolaborasi ini adalah penting bagi saya, karena 20 tahun berkarya, saya nggak mau kalau cuma berkolaborasi sama musisi aja, itu bakal gampang, tapi berkolaborasi sama para penulis itu pengalaman baru bagi saya,” katanya di acara peluncuran buku pada Minggu (7/6/2015).
Glenn mengakui, setelah membaca isi buku setebal 224 halaman ini, ia merasakan ada pengalaman baru dari cerita yang disajikan masing-masing penulis. Karya lagunya seakan diterjemahkan ulang menjadi karya sastra baru.
Meski belum pernah bertemu dengan para penulisnya, Glenn mengaku jatuh cinta dengan interpretasi masing-masing penulis. Glenn tidak menyesal lagunya telah dikisahkan ulang menurut versi 12 penulis yang terlibat seperti Moammar Emka, Bernard Batubara, Alexander Thian, Adimas Immanuel, Anggun Prameswari, Mita M. Supardi, Widyawati Oktavia, Jia Effendie, Gita Romadhona, Sefryana Khairl, Kireina Enno dan Robin Wijaya.
“Aku suka aja karya ini, contohnya itu lagu Lini Masa , salah satu lagu di album independent aku setelah keluar dari major label, dan pas aku baca Cerpennya itu bagus,” katanya geleng-geleng kepala di depan penulis dan penggemarnya di Gramedia Central Park Jakarta.
“Saya belum pernah ketemu penulisnya langsung, mereka pun juga, tapi dari lagu dan melodi aja mereka udah bisa begini. Gila kan?” tambahnya lagi.