Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Hidup Tiga Perempuan Ini Berubah karena Frekuensi Gelombang Radio

Hidup tiga perempuan ini berubah karena gelombang frekuensi radio yang terkena petir. Orang-orang yang telah meninggal, memasuki kehidupan mereka.

Penulis: Rahmat Patutie
Editor: Y Gustaman
zoom-in Hidup Tiga Perempuan Ini Berubah karena Frekuensi Gelombang Radio
TRIBUNNEWS/JEPRIMA
Pemain film Anisa Rahma saat ditemui pada acara syukuran film Quantum Saint Misteri di Kantor Light On Production, Jakarta Selatan, Jumat (19/6/2015). Film ini merupakan film percampuran dari beberapa genre yaitu horor, triller, science fiction dan drama. TRIBUNNEWS/JEPRIMA 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat Patutie

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Petir menyambar frekuensi radio sehingga gelombangnya naik turun tak menentu. Pada satu masa, gelombang frekuensi itu berhenti pada titik terendah.

Saat itu, kotak power radio yang berada di bawah antena meledak hingga mengeluarkan suara dahsyat sampai menewaskan seorang teknisi dan penyiar radio yang sedang siaran.

Frekuensi itu tak hanya meledakkan radio itu, namun gelombang frekuensi juga memberi dampak mencekam terhadap beberapa pendengar radio malam itu, salahs satunya Anissa. Mahasiswi yang sulit tidur di bawah pukul 00.00 ini memiliki kebiasaan melakukan apapun di malam hari termasuk mendengarkan radio.

Begitu juga Tiara, mahasiswi yatim piatu yang baru sebulan ditinggal keluarganya akibat kecelakaan mobil. Bapak, ibu dan adik kecilnya meninggal. Sementara Rurin, seorang pekerja malam yang selalu merasa dirinya kotor dan berdosa, memiliki keinginan kuat untuk lari dari kenyataan hidup, tapi tekanan ekonomi membuat dia terus bertahan pada pekerjaannya. 

Setelah kejadian meledaknya radio malam itu, kehidupan mereka berubah keesokan harinya. Mereka dihantui masa lalu. Mereka melihat secara nyata orang-orang dekat mereka yang sudah meninggal muncul kembali.

Ternyata bukan hanya orang dekat mereka yang sudah meninggal muncul dalam kehidupan tiga orang ini, tapi juga ada roh jahat yang datang dari masa lalu. Roh jahat ini muncul dan ingin membawa mereka ke alam roh.

Berita Rekomendasi

Itulah kisah singkat film yang akan diangkat rumah produksi Ligth On Production. Tiga tokoh wanita di atas menjadi pemain yang mewakili pengaruh dari frekuensi gelombang radio.

Film yang disutradarai Toto Hoedi ini menghadirkan para pemain yang belum pernah bermain di film horor, yang selama identik hanya mengandalkan keseksian tubuh perempuan saja. Hoedi ingin mengubah pandangan masyarakat terhadap film misteri lewat film garapannya yang berjudul Quantum. Sekalipun bergenre horor dan misteri, Quantum dianggap mempunyai cerita berbeda dari film horor pernah tayang di Indonesia.

"Film ini akan menghadirkan cerita berbeda untuk penonton Indonesia. Kami akan mengubah pandangan masyarakat terhadap film misteri kami," ujar Enkito Herman, produser film Lights On Pictures di Gandaria, Jakarta Selatan, Jumat (19/6/2015).

Film tersebut diyakini dapat menggaet penonton film yang dianggap mulai enggan mendatangi bioskop. Para pemain yang dilibatkan dalam film ini di antaranya ratu host, Feni Rose, Anisa Rahma, Tiara Westlake dan beberapa pendatang baru lainnya.

"Anisa menurut kami salah satu artis yang memiliki penggemar sangat banyak dan fanatik, selain itu kemampuan aktingnya sudah teruji," terang Enkito.

Dalam kesempatan yang sama, Anisa mengungkapkan alasan keterlibatannya di film tersebut karena penasaran tentang cerita film misteri yang media melalui frekuensi radio.

"Begitu saya membaca skenarionya, saya langsung tertantang, ceritanya fresh dan belum pernah ada di film Indonesia," kata perempuan yang pernah bergabung dengan kelompok vokal Cherrybelle itu. "Kebetulan ada kesempatan ya saya coba."

Anisa bahkan akan mengobservasi tempat syuting film itu supaya terasa hidup ketika memainkan peran yang diembannya. Ia berjanji akan berusaha memainkan perannya sebaik-baiknya. Kendati waktu syutingnya berlangsung selama Ramadan, Anisa tetap berpuasa.

"Enggak ada alasan untuk bermalas-malasan lantaran puasa, walau pun sibuk syuting. Kecuali kalau ada halangan. Kami enggak bisa melawan," ucap perempuan kelahiran Bandung 12 Oktober 1990 itu.

Film ini direncanakan bakal dirilis antara Agustus dan September mendatang. Benarkah gelombang frekuensi radio bisa mendatangkan orang-orang yang sudah meninggal? Mmm, saksikan saja filmnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas