Malam Ini Mereka Mengenang 40 Hari Wafatnya Didi Petet
"Akting bukan pamer, akting bukan pamer, sungguh akting itu bukan pamer," begitu tiga hal tentang akting menurut Didi petet.
Penulis: Rahmat Patutie
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat Patutie
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suasana tenang terasa di dalam Teater Luwes Institut Kesenian Jakarta, Cikini, Jakarta, Senin (23/6/2015) malam. Di ruangan ini keluarga, teman dan kolega mengenang 40 hari meninggalnya Didi Widiatmoko atau Didi Petet.
Kegiatan yang bertajuk 'wajah kerinduanku' tersebut diisi renungan, pantomim, musik, puisi, dan kesan-kesan yang dipersembahkan untuk almarhum Didi Petet dan jasanya selama ini untuk dunia film dan berkesenian di Indonesia.
Poster-poster wajah Didi Petet terpampang di dalam dan luar ruang teater.
"Akting bukan pamer, akting bukan pamer, sungguh akting itu bukan pamer," begitu tiga hal tentang akting menurut Didi petet yang tertulis dalam poster yang terpampang.
Poster Didi Petet di IKJ, Jakarta, Selasa (23/6/2015).
Di poster yang tergantung di langit-langit pintu masuk teater, tokoh Emon dalam film Catatan si Boy itu menggunakan kaus putih, celana jin panjang.
Begitu juga sebuah kalimat tertulis di samping kiri pintu masuk teater: "Naskah itu hasil imajinasi, karenanya seorang aktor harus kaya imajinasi untuk menggalinya." Di foto ini wajah Didi Petet terpoles bedak dan bibirnya penuh gincu.
"Aktor yang hebat itu adalah aktor yang mampu membuat lawan mainnya menjadi lebih baik," itu kutipan Didi Petet lainnya yang tertulis di poster sebelah kanan pintu masuk ruang teater.
"Ini dalam rangka mengenang 40 hari meninggalnya Mas Didi Petet. Ini adalah kerinduan kami semua kepada Mas Didi Petet," ujar panitia acara Yayu Umbru saat ditemui Tribunnews.com di lokasi.
Didi Petet lahir pada 12 Juni 1956 dan menghembuskan nafas terakhir pada usia 59 tahun dan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta Selatan.