Penyanyi Shanty Cs Ternyata Kawal Kasus Tragedi Engeline
Shanty dan beberapa artis lainnya seragam mengunakan kaos hitam-hitam bertuliskan stop kekerasan menyambangi Kantor Komisi Nasional Perlindungan Anak
Penulis: Rahmat Patutie
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat Patutie
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyanyi Shanty bertekad menyuarakan anak-anak yang terintimidasi akibat kekerasan. Ia mengajak masyarakat berani melapor jika melihat kekerasan terhadap anak.
"Enggak cuma bilang kasihan aja. Tapi juga harus menolong. Telepon Komnas Anak," ujar perempuan bernama lengkap Annissa Nurul Shanty Kusuma Wardhani Heryadie itu Kamis (2/7/2015).
Shanty dan beberapa artis lainnya seragam mengunakan kaos hitam-hitam bertuliskan stop kekerasan menyambangi Kantor Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) di Jalan TB.Simatupang, Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Mereka menghadiri diskusi bertajuk "Stop Child Abuse! Speak Up and Take Action!". Shaty ditemani Teuku Zacky, dan Widi Mulya yang diterima oleh Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Arist Merdeka Sirait.
Keinginan mereka untuk berpartisipasi dalam hal ini berawal dari memantau kasus Angeline (8), seorang gadis cilik yang menjadi korban pembunuhan.
Seban, telah banyak kasus serupa namun banyak yang tidak berani untuk melaporkan. "Kami mau merubah pola pikir masayarakat kalo melihat kekerasan terhdap anak harus berni speak up, agar masyarakat tahu kalau ada tindakan kekerasan wajib melaporkan ke mana," tambah Shanty.
"Mungkin mensosialisasikan hotline, kami membuat sosial medianya, karena itu mungkin langkah yang paling dekat," timpal Teuku Zacky.
Sedangkan menurut Widi, masalah ini bukan persoalan orang lain, melainkan masalah semua orang. Dia berharap pertemuan itu dapat menjadi wujud nyata.
"Untuk kalangan atas yang udah paham sama gadget mungkin bisa terjangkau pengtahuannya. Tapi buat orang di kampung mereka enggak tahu caranya," kata Widi.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait menyambut baik niat para artis itu. Pihaknya akan mengumpulkan mereka yang terlibat untuk diberikan training dan seminar terlebih dahulu.
"Saya kira ini luar biasa, harus kami lakukan.
Harus dibutuhkan langkah konkrit adalah sosialsiasi dan dikamapanyekan," kata Arist.
Arist mengatakan, pihaknya akan membuat tim reaksi cepat, yang akan disebarkan di suatu tempat yang berpotensial kekerasan terhadap anak. "Agar cepat tertolong. Ini upaya pencegahan," ucap Arist.
Menanggapi hal itu, Shanty mengaku siap diberikan pengalaman mengenai upaya pencegahan tersebut. "Kami kami komitmen, kami pak Arist didik, kami siap, dan akan mensosialisasikan hasil seminar ke sekolah-sekolah," timpal Shanty.