TRIBUNNEWS.COM - Jins sudah menjadi bagian terpenting bagi kehidupan aktris Sarah Jessica Parker. Hampir setiap hari, celana berbahan denim itu membaluti kaki bintang Sex and The City ini.

"Aku tinggal di sebuah kota di mana Anda sering berjalan kaki. Aku berjalan kaki saat mengantar anak ke sekolah lalu meeting. Jins lebih seperti sebuah seragam buatku. Tidak semua orang diperbolehkan pakai jins ke kantor, tapi aku bisa," kata Sarah kepada People.

Begitu seringnya Sarah mengenakan jins, koleksi jins-nya sudah tidak terhitung lagi. Dari koleksi tersebut, ia masih menyimpan beberapa potong jins yang pernah ia pakai di masa muda.

"Kami sekeluarga sedang melakukan photoshoot dengan tema pakaian garis-garis. Lalu saya menemukan jins yang cocok di lemari. Ternyata jins itu dari 1983," cerita ibu tiga anak itu.
 
Bentuknya, kata Sarah, sangat high-waisted, pas di pinggul. Warnanya agak terang. Ia mengaku lupa mengapa dan bagaimana ia bisa mendapatkannya.

"Tapi sekarang saya masih menyimpannya," ungkap istri dari aktor Matthew Broderick ini.

Ia boleh saja lupa tentang asal-usul jins tersebut, tapi soal jins pertamanya masih terekam di pikirannya.

Jins pertama Sarah adalah warisan dari sang kakak. Lantaran kependekan, sang ibu menambah bahan jins tersebut lalu menempelnya dengan selotip.

Untuk soal pemakaian jins, aktris yang akrab dikenal dengan inisial SJP itu punya gaya tersendiri.

Mau apapun potongan dan warna jinsnya, aktris yang belum lama ini mengumumkan kolaborasinya dengan Jordache untuk mendesain koleksi jins, kerap menggulung bagian bawah jins tersebut. Ada beberapa alasan, salah satunya karena cuaca. Di saat musim dingin, Sarah akan menggulung celananya agar sepatu boot-nya bisa masuk ke kakinya dengan pas.

Disamping itu, Sarah juga menggulung celana untuk menyiasati tinggi tubuhnya.

"Saya merasa agak lebih tinggi dengan celana yang digulung. Tidak masuk akal memang dan terdengar konyol, tapi itulah yang saya rasakan," kata aktris pemenang empat Golden Globes itu. (Daniel Ngantung)