Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Luna Maya dan Kang Komar Hibur Penonton Sendratari Siliwangi Gugat

Aktris Luna Maya, Mat Drajat alias Kang Komar, Charlie van Houten dan Ohang tampil menghibur ratusan warga lewat sendratari Siliwangi Gugat.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Luna Maya dan Kang Komar Hibur Penonton Sendratari Siliwangi Gugat
Tribun Jabar/Mega Nugraha
Luna Maya, Kang Komar (Mat Drajat) dan Ohang dalam sendratari Siliwangi Gugat di Taman Maya Datar, Purwakarta, Sabtu (22/8/2015) malam. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, PURWAKARTA - Aktris Luna Maya, Mat Drajat alias Kang Komar, Charlie van Houten dan Ohang tampil menghibur ratusan warga lewat sendratari Siliwangi Gugat di Taman Maya Datar Purwakarta, Sabtu (22/8/2015).

Sendratari yang disuguhkan menceritakan kejayaan Kerajaan Pajajaran hingga kejatuhannya di era kepemimpinan Sri Baduga Maharaja atau Prabu Siliwangi.

Luna Maya di sini memerankan figuran dan istri seorang senipati Kerajaan Pajajaran yang diperankan Kang Komar. Sedangkan Ohang memerankan prajurit Kerajaan Mataram.

Suasana sendu berubah menjadi ceria dan kocak saat mereka tampil. Sendratari ini juga mengisahkan intrik politik dan hasutan Kerajaan Mataram pada masyarakat Pajajaran. Hingga akhirnya, kerajaan besar di tanah Sunda itu hancur.

Prabu Siliwangi dikisahkan menghilang di Leuweung Sancang, Garut. Permaisurinya dikisahkan menghilang di laut dan berubah lalu dikenal sebagai Nyai Roro Kidul. Pertunjukan sendratari ini berlangsung hampir dua jam.

Ide cerita itu sendiri ditulis Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dan dikembangkan oleh Made Si Diah, seniman khas Bali.

BERITA REKOMENDASI

"Ini adalah karya yang dibuat masyarakat Sunda dan Bali. Bagi masyarakat Bali, Prabu Siliwangi adalah sosok yang dihormati dan dianggap sebagai pembangun kerangka budaya di tanah Bali," ujar Dedi di akhir sendratari.

Ia mengapresiasi para seniman Bali yang mampu menyuguhkan penampilan yang menarik dan penuh pesan. "Masyarakat Bali dan Sunda ini punya keterikatan sejarah secara budaya, mereka menampilkan pertunjukan dengan penuh penghayatan," ujar Dedi.

Dedi menambahkan Siliwangi Gugat dimaknai sebagai momen penyadaran masyarakat Sunda terhadap realitas sejarahnya. "Kisah ini sebagai momen penyadaran kembali masyarakat Sunda untuk kembali bersatu, Siliwangi Gugat, Siliwangi Menggugat," beber dia.

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas